LAHAT, Ampera Sumsel – Keterlambatan pembagian beras miskin (raskin) yang sekarang sudah berganti nama menjadi beras sejahtera (rastra) menjadi pertanyaan banyak warga yang biasa menerima beras tersebut. Pasalnya paling lambat di akhir triwulan pertama setiap tahunnya masyarakat sudah menerima beras bantuan, namun hingga april ini belum juga terdengar akan ada penyaluran beras oleh pihak Bulog.
Menjawab semua itu, pihak Bulog Sub Divre Lahat menjelaskan, untuk rastra sendiri di wilayah kerjanya akan dibagikan paling cepat akhir April atau awal bulan Mei mendatang. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Pengadaan, GASAR dan Pelayanan Publik Bulog Sub Divre Lahat, Gusdi Prasmana , Rabu (19/04/2017).
Dijelaskan Gusdi, keterlambatan penyaluran beras sejahtera tersebut bukan tanpa alasan, sedikitnya dua hal yang menjadi penyebab terlambatnya penyaluran rastra itu.
“Adanya uji coba Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebuah terobosan baru dari pemerintah pusat berupa program pemberian voucher 10 kilo gram beras dan dua kilo gram gula. Selain adanya uji coba BPNT adanya perubahan data penerima beras sejahtera yang mengalami data secara signifikan dibanding tahun lalu, dimana pada tahun 2016 lalu masih memakai data dari BPS tahun 2013 dan untuk tahun ini kita menggunakan pemuktahiran data tahun 2015, dari data tersebut terdapat kenaikan sebesar 15 persen,” ungkap Gusti.
Dijelaskannya untuk Provinsi Sumatera Selatan sendiri hanya Palembang sebagai kota besar yang mendapatkan uji coba BPNT itu. “Sementara, karena terbatasnya jaringan internet dan sarana penunjang lainnya, maka baru kota kota besar dulu yang menerapkan BPNT, namun jika dinilai berhasil dan tidak ada kendala maka BPNT akan merambah ke Kota Kabupaten kecil seperti Lahat, lumayan ada tambahan dua kilo gram gula selain 10 Kilo gram beras,” jelasnya.
Selanjutnya, masih kata Gusti, sembari menunggu kebijakan itu berjalan maka untuk kota kabupaten yang belum menerapkan BPNT tetap mendapatkan bantuan beras murah dari bulog berupa 10 Kilo gram beras sejahtera. “Mudah – mudahan akhir April awal Mei, beras sejahtera akan di digulirkan ke masyarakat yang berhak menerimanya,” tambah Gusti.
Sementara untuk wilayah kerjanya sendiri, dikatakan Gusdi, keterlambatan tidak hanya dua sebab tadi, tapi juga ada sebab lain yang masih terus berusaha pihaknya atasi.
“Tanda tangan dari pimpinan daerah atau Bupati atau walikota masih belum kita dapatkan, kemungkinan karena kesibukan para pimpinan daerah tersebut sehingga belum sempat memberikan tandatangan, akhirnya beras tersebut belum bisa direalisasikan,” terangnya.
Berdasarkan SPA (Surat Permintaan Alokasi), sambung Gusti, yang sudah siap disalurkan ada dua Kabupaten Kota, yaitu Kabupaten Muara Enim dan Kota Pagar Alam. “Untuk yang lainnya kita masih menunggu,” tukasnya.
(Naska : Bram)
(Editor : Prima)