Naskah : Toni Ramadhani
PAGARALAM, GmS – Aksi mogok kerja dilakukan 19 sopir truk sampah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Pagar Alam lantaran uang Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah hampir dua bulan tak kunjung cair, Selasa (14/5/2024).
Dana yang tak kunjung cair membuat para sopir harus memakai dana pribadi untuk BBM truk sampah agar bisa tetap beroperasi. Namun karena sudah hampar dua bulan uang BBM tak cair para supir tak mampu lagi menutupi uang BBM tersebut.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, setiap hari beberapa truk sampah mendapat jatah 25 liter BBM jenis Bio Solar dan juga ada yang hanya 15 liter solar. Jadi para supir harus mengeluarkan uang pribadi sekitar Rp100.000 sampai Rp200.000 perhari.
Namun karena sudah hampar dua bulan tak kunjung cair para supir tak mampu lagi menalangi uang BBM tersebut.
“Selama ini kami masih bisa memakai uang pribadi kami untuk beli solar dek. Tapi karena sudah hampir dua bulan kami sudah tidak ada uang lagi untuk beli Solar sedangkan dana BBM dari dinas belum juga cair,” ujar salah satu sopir truk.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pagar Alam Diki mengatakan, keterlambatan pencairan dana BBM truk sampah disebabkan masih ada adminitrasi yang belum selesai.
“Keterlambatan ini karena masih ada admintrasi yang belum selesai dilengkapi. Namun hari ini kami usahakan dana BBM akan segera cair agar para sopir bisa kembali bekerja mengangkut sampah,” katanya.
Pantauan dilapangan, akibat aksi mogok sopir truk sampah tampak banyak tumpukan sampah ditapi jalan protokol Kota Pagar Alam.
Editor : Jack