Laporan : Toni R
PAGARALAM, gemasriwijaya.net – Skema pengabdian masyarakat pemula dengan judul Pemberdayaan Kelompok Tani Dalam Pemanfaatan Batang Kopi Sebagai Bahan Briket Besemah Dempo (BBD) Dan Peningkatan Ekonomi Dengan Digital Marketing di Desa Jokoh, Kelurahan Jokoh, Kota Pagar Alam (7/10/23).
Kegiatan ini digagas oleh tiga Dosen Institut Teknologi Pagar Alam (ITPA) sebagai ketua pengusul pengabdian Edowinsyah, S.T.,M.T, sebagai anggota Fameira Dhiniati, S.T.,M.T dan Risnaini MAsdalipa, MM. M.Kom.
Banyaknya kasus batang kopi yang dipotong oleh petani karena sudah habis masa produktif dan mati, sehingga batang kopi yang sudah habis masa produktif dipotong oleh petani dan potongan tersebut tidak dimanfaatkan petani sehingga batang kopi menjadi lapuk.
Padahal batang kopi bisa dimanfaatkan untuk kayu bakar namun masyarakat lebih memilih kompor gas.
Batang kopi memiliki karakteristik arang berkualitas baik dan bernilai ekonomi jika dimanfaatkan sebagai produk briket.
Melalui ketua tim pengabdian ini Edowinsyah, ST., MT menjelaskan diadakannya pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi dan pengetahuan masyarakat (remaja-remaja) di Desa Jokoh melalui pemberdayaan Kelompok Tani Remaja dengan memanfaatkan limbah batang kopi menjadi arang briket besemah dempo.
Sangat banyak keunggulan dalam menggunakan briket sebagai bahan bakar, yang Pertama Mudah menyala, Daya tahan menyala 3 – 4 jam, Sangat panas, Tidak berasap, Tidak berbau Tidak perlu pengipasan, dengan harga ekonomis dan terjangkau, sisa pembakaran atau abu Lebih sedikit di banding pengunaan bahan lain.
Institut Teknologi Pagar Alam dengan skema Pengabdian Masyarakat Pemula ini yang di danai oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemedikbudristek) berkerjasama dengan Pusat Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Teknologi Pagar Alam.
“Harapan kami dari kegiatan ini masyarakat melalui Kelompok Tani Remaja Desa Jokoh dapat membuka peluang usaha dengan mengelola limbah dari hasil pertanian yakni batang kopi menjadi bahan bakar ramah lingkungan”.tutur Edwen.
Editor : Ivi Hamzah