Laporan : Nopri
MUBA, gemasriwijaya.net – Musi Banyuasin merupakan Kabupaten sentra tanaman padi, pengetahuan tentang iklim sebagai faktor pembatas pertumbuhan tanaman perlu dipahami oleh petani dalam bercocok tanam, transfer pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang bercocok tanaman bagi petani perlu lebih di tingkatkan sehingga petani lebih paham yang pada akhirnya dapat meningkatkan produksi padi.
Hal tersebut, disampaikan Pj Bupati Muba H Apriyadi melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba Andi Wijaya Busro SH MHum, saat melakukan pembukaan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tematik Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2023 dengan Tema “Peduli Iklim
Waspada Kondisi Ekstrem untuk Selamatkan Bangsa”, Kamis (27/7/2023) di Aula Hotel
Grand Ranggonang Sekayu.
Andi Busro mengatakan, terima kasih kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan, yang telah mengadakan SLI Tematik di Kabupaten Muba sebagai bentuk dukungan BMKG untuk, meningkatkan kapasitas petani dalam peningkatan hasil pertanian dengan menghambat kegagalan akibat bencana alam terkait cuaca dan iklim yang akan berujung pada ketahanan pangan.
“Kami Pemkab Muba tentunya sangat mengapresiasi kegiatan ini.
Semoga yang mengikut SLI ini bisa mendapatkan banyak manfaat dan menjadi penyuluh yang baik untuk para petani,” ucapnya.
Sementara, Widyaiswara Utama BMKG Dr. Urip Haryoko menyampaikan, bahwa perubahan iklim semakin nyata dan dirasakan dampaknya terutama pada sektor pertanian, sehingga perlu informasi dan pengetahuan yang cukup tentang hal ini. Salah satu indikasinya adalah kejadian iklim dan cuaca ekstrim semakin sering terjadi sehingga dapat mengancam produksi pertanian baik secara kuantitas maupun kualitasnya.
“Adapun tujuan diadakan SLI Tematik ini untuk meningkatkan pemahaman petani terhadap informasi cuaca dan iklim BMKG, dengan harapan petani dapat mengoptimalkan potensi yang menguntungkan dan mengurangi dampak merugikan dari kondisi cuaca dan iklim yang terjadi,” bebernya.
Editor : Ivi Hamzah