Laporan : Nopri
MUBA, Gemasriwijaya.Net – Pergelaran Muba EXPO atau Perayaan Hari Jadi Kabupaten Musi Banyuasin ke-66 yang gaungnya sudah tidak asing lagi dikenal masyarakat luas, setelah di lakukan rapat koordinasi antar sektor pemerintah Musi Banyuasin beberapa waktu lalu, sepakat menggelar Muba Expo kembali mengingat sudah 2 tahun tidak ada perayaan karena terkendala pandemi covid-19 yang melanda dunia.
Namun sangat disayangkan pagelaran Muba Expo kali ini terancam gagal, pasalnya salah satu Group UMKM mengatasnamakan dirinya PT. Montana dari kota Palembang sudah mencuri start event terlebih dahulu, yang mengakibatkan minat para pedagang baik lokal maupun luar daerah tidak mau ikut serta dalam momentum kegiatan Akbar Muba Expo itu nanti.
Salah satu pedagang lokal Sekayu Sapari (46) begitu di konfirmasi di los dagangannya mengatakan “Kalau sudah ada pasar malam seperti ini, kegiatan Muba expo pasti sepi karena pengunjung itu pada prinsipnya sudah berbelanja, sedangkan yang meramaikan Muba expo itu adalah UMKM baik kami pedagang lokal maupun luar daerah” Pungkasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan setiap kali ada kegiatan EXPO pasti Para pedagang berdatangan dari kota – kota lain seperti dari Jakarta, Bandung, Palembang, Lampung dan Padang. Disisi lain kalau sudah ada pasar malam seperti ini bisa dipastikan, pedagang tidak mau masuk di Muba Expo.
“Para pengunjung itu pada prinsipnya sudah berbelanja di pasar malam sekarang, yang datang nanti cuma nonton” katanya.
Lain hal nya yang disampaikan salah satu pengurus UMKM saat dihubungi melalui telpon genggamnya, namun dia tidak mau ditulis namanya dalam pemberitaan ini,” dia mengatakan kalau kondisi seperti ini sudah sering terjadi seperti di Lahat, Pargaralam, OKI, dan beberapa Kabupaten Kota lainnya PT. MONTANA sering mencuri Stand dan diduga itu ada unsur kesengajaan, sebenarnya Montana itu mau ikut di Muba Expo tapi dia tidak mau diatur oleh pihak EO dimana posisi lokasi yang ditempatkan oleh EO. Ya sangat disayangkan acara besar seperti ini terancam gagal dan unsur pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin kok bisa kecolongan” tutup sumber itu.
Pantauan dilapangan, Senin malam (5/9/2022) sejumlah pedagang sudah mulai membuka lapak dilokasi terminal Randik Sekayu. Anehnya sejumlah pedagang lainnya meski sudah mendapatkan lapak belum berani berjualan karena izin pasar malam tersebut belum ada. Bahkan malam sebelumnya ketika pedagang membuka lapak mereka didatangi Satpol-PP Muba dan menyuruh menutup sampai kegiatan tersebut memiliki izin.
“Sebagian udah buka pak, tapi kami belum berani karena malam kemarin waktu kami buka lapak dagangan didatangi Satpol-PP dan disuruh tutup. Informasinya kami baru boleh berdagang pada 10 atau 11 September,” kata Aan salah satu pedagang yang mengaku berasal dari kota Bengkulu.
Pedagang lain, sebut saja Dedi (bukan nama sebenarnya) mengaku kecewa dengan panitia penyelenggara pasar malam karena mereka harus membayar gaji karyawan yang dibawanya sementara mereka belum boleh berdagang.
“Karyawan saya tiga orang yang harus saya bayar gaji, rokok dan makan minum sementara kami belum bisa berdagang,” ujarnya dengan nada kecewa.
Editor : Ivi Hamzah