Home / KABAR NASIONAL / Ngebae Tebat Tradisi Turun-temurun Masih Bertahan di Desa Lawang Agung

Ngebae Tebat Tradisi Turun-temurun Masih Bertahan di Desa Lawang Agung

Laporan : Ivi Hamzah

LAHAT, Gemasriwijaya.Net Masyarakat Desa Lawang Agung Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, hari ini Kamis (21-7-2022) ramai-ramai menuju tebat besak (Empang) yang terletak di desa Lawang Agung (Padang Kandis) untuk mencari ikan. Antusiasme masyarakat ingin mencari ikan di Tebat besak ini, karena Tebat tidak dipastikan setiap bulan atau tahun dikeringkan (kebae). Oleh karena itu hampir setiap warga lawang agung datang untuk mencari ikan di tebat besak tersebut dengan harapan dapat ikan yang besar.

Acara ngebae tebat besak yang dilaksanakan oleh masyarakat desa lawang agung ini, merupakan tradisi apabila ada warga lawang agung yang akan melaksanakan hajatan dengan memotong seekor kerbau besar, maka ia berhak ngebae Tebat besak atau boleh dikebae (dikeringkan).
Pernyataan ini dikisahkan oleh Risman Kepala Desa Lawang Agung pada awak media, bahwa syarat untuk mengeringkan Tebat besak bila ada warga yang mau hajatan dengan memotong seekor kerbau. Seperti kali ini, yang mau melaksanakan hajatan dan telah memenuhi syarat tersebut, bapak Mahipal yang masih paman dari kepala desa ini, maka ia berhak melaksanakan tradisi ngebae Tebat besak.

“Ini sudah jadi tradisi turun temurun dari nenek moyang kita dahulu, untuk menambah gulai bagi yang melaksanakan hajatan. Karena kalau yang hajatan nyembelih kerbau sudah pasti keluarga besar adek sanak dari luar dusun datang, dan kita sudah ada persiapan gulai maksudnya,”ungkapnya.

Masih kata Kades, untuk mengeringkan tebat besak ini butuh waktu dua hari dua malam baru kering, setelah itu baru warga berdatangan baik dari desa lawang agung maupun dari desa tetangga. Dan apabila sudah dikeringkan dan diambil ikannya, maka masyarakat maupun dari dinas secara swadaya untuk menebar benih ikan selanjutnya. Ditanya apakah ada rencana Tebat besak ini dijadikan BUMDES, Risman mengakui bahwa ia berusaha agar Tebat besak tersebut menjadi pendapatan asli desa yang dikelola oleh BUMDES.

“Alhamdulillah siapa saja yang mencari ikan disini dipastikan hampir setiap orang dapat semua, tergantung besar kecilnya ikan,”tambahnya.

Sementara itu Fitrizal Homizi ST, ketua DPRD Kabupaten Lahat, yang ikut menyaksikan acara ngebae tebat besak ini, sangat mendukung tradisi turun-temurun yang diwariskan pada masyarakat lawang agung. Ia berharap agar tradisi ini dipertahankan sebagai kelestarian alam dan lingkungan. Dikesempatan ini juga, Fitrizal memberikan bantuan bibit durian musang king pada masyarakat.

“Tradisi ini sangat bagus, karena secara tidak langsung kita dapat berkumpul dan bersilaturahmi dengan membakar ikan secara seksama,”terang pria dari fraksi partai Demokrat ini.

Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD Lahat Fitrizal Homizi ST, MT,. Kepala dinas perikanan lahat H. Deswan Irsyad, Kadis BPMDES Lahat Darul.

 

Editor : Riadi

Check Also

Matahati Sebut Kelompok Rentan dan Jurnalis dalam Pidato Penutup Debat, Pengamat: Pemimpin yang Paling Merangkul!

Author: SMSI   PALEMANG, GmS – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan nomor …