Laporan : Toni R
PAGARALAM, Gemasriwijaya.Net – Sistem Zonasi Sekolah dikeluhkan banyak orang tua yang ada di Kota Pagar Alam.
Sistem zonasi untuk masuk kesekolah negeri baik SMP maupun SMA dinilai masyarakat membatasi dan mempersulit anak-anak untuk bisa masuk sekolah negeri.
Sejumlah anak yang tinggal di beberapa daerah yang lokasinya jauh dari sekolah negeri tidak masuk kawasan zonasi.
Hal ini membuat anak-anak terpaksa harus masuk sekolah swasta karena tidak bisa masuk sekolah negeri karena terkendala zonasi.
Selain itu, daerah yang kawasannya tidak terdapat sekolah negeri terpaksa harus masuk sekolah swasta karena tidak masuk kawasan zonasi sekolah.
Wirda (43) salah satu orang tua siswa mengeluhkan sistem zonasi.
Pasalnya anaknya yang menginjak sekolah SMA terpaksa masuk sekolah swasta karena tempat tinggal mereka tidak masuk kawasan zonasi sekolah favorit.
“Saya tinggal di Kelurahan Bangun Rejo dan sekolah terdelat yaitu SMA Negeri 1. Namun kawasan kami tidak masuk zonasi sedangkan sekolah lainnya jauh dari tempat tinggal kami,” katanya.
Tidak hanya itu, dijelaskannya terpusatnya lokasi sekolah negeri yang berada dikawasan perkotaan membuat warga pinggiran kota tidak bisa masuk sekolah negeri karena terkendala zonasi dan lokasi sekolah yang jauh.
“Kami berharap dikawasan tempat tinggal kami yaitu kaki Gunung Dempo ini dapat didirikan sekolah SMA Negeri yang baru agar kami bisa sekolah disekolah negeri,” jelasnya.
Menanggapi hal ini Anggota Komisi VI DPRD Provinsi Sumsel H Alfrenzi Panggarbesi mengatakan, akan memperjuangkan dalam anggaran APBD Sumsel, terutama dana APBD yang ditempatkan di dinas terkait.
Khusus pembangunan SMA baru yang merupakan SMAN, akan membicarakan ini dengan Komisi DPRD Sumsel dan Dinas Pendidikan Sumsel.
“Saya cukup prihatin atas menanggapi keluhan tentang pendiriaan SMA baru ini. Karena ini salah satu kendala bagi anak-anak melanjutkan sekolah ke ibukota kecamatan yang jaraknya hampir jauh dari aturan yang ada,” katanya.
Hal ini akan menyebabkan akan banyak lulusan SMP yang susah lanjut ke SMA, dan akhirnya penyiapan SDM jelas terganggu.
“Saya tak ingin menyalahkan siapa-siapa, yang jelas aspirasi ini akan menjadi perhatian kami sebagai wakil rakyat Sumsel asal Kabupaten Lahat ,Kota Pagaralam dan Kabupaten Empat Lawang,” tegasnya.
Editor : Ivi Hamzah