Laporan : Ramson
LAHAT, Gemasriwijaya.Net – Nyaris setiap pedagang hewan kurban, seperti jenis Sapi dan Kambing pada umum mengharapkan moment hari raya Idul Adha segera tiba dan menganggap itu waktunya “Rezeji nomplok”. Pasalnya, hari raya yang juga biasa disebut sebagai Lebaran Haji tersebut merupakan saatnya umat Islam melakukan penyembelihan hewan qurban demi mengikuti sunnah muakkad.
Momen upaya meningkatkan penghasilan tahunan Lebaran Haji ini, juga dimanfaatkan oleh Ardiansyah (37) seorang pedagang hewan kurban dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang datang berjualan di kawasan RT 01 RW 01, Kelurahan Bandar Agung Kecamatan Lahat Kabupaten Lahat.
Menurut pengakuan pria yang biasa disapa Aan tersebut, dirinya telah mendirikan tenda lapak dagang kambing kurban sejak seminggu lalu. Namun untuk kelancaran usahanya, ia telah meminta izin kepada Pemerintah setempat dalam hal ini pihak RT dan RW.
“Kita sudah melapor kepada RT dan RW serta pemilik lahan yang kita manfaatkan untuk menggelar lapak ini”, kata Aan saat dibindcangi pewarta, Kamis (30/6/2022).
Terkait minat beli masyarakat Lahat, Aan menyebut jika dagangannya baru laku beberapa ekor saja dengan harga kisaran 3 sampai 4,5 juta rupiah.
“Sudah ada yang laku, tapi baru beberapa ekor”, jelasnya.
Ditanya tentang kendala yang dihadapai, terutama dampak dengan masyarakat yang bermukim di seputar lapak tersebut. Aan dengan tegas mengatakan, sampai saat ini tidak ada kendala. Dia berharap, dengan tidak adanya kendala dengan lingkungan, maka dagangannya bisa lancar.
“Harapan kita, kambing-kambing ini habis terjual. Sebab selama sejak 4 tahun belakangan moment Lebaran Haji kami dagang di lokasi ini, kami tidak pernah mengalami kerugian. Paling tidak kami kembali modallah”, ungkapnya.
Sementara itu, Nano Soebekti (52) warga sekitar lapak dagang kambing di mana Aan berjualan itu, yang sekaligus selaku Ketua RT 02 RW 01 Kelurahan RD PJKA Bandar Agung mengakui, jika tidak ada pengaruh yang spesifik dengan adanya ratusan ekor kambing kurban tersebut.
“Memang bau amis kambing itu sampai ke rumah kami selaku warga di sini, akan tetapi tidak begitu berpengaruh. Dan kami tidak mempersoalkan kehadiran mereka (Aan) dari Oki jualan di tempat itu. Sebab secara sosial, pedagangnya membersihakan lokasi jualan usai mereka menggelar dagangan. Secara administratif, itu juga masuk dalam wilayah Kelurahan Bandar Agung. Jadi, mungkin melalui relasinya yang ada di Lahat ini, pedagangnya sudah mengurus izin dan lain-lainnya”, tutup Nano.
Editor : Ivi Hamzah