Laporan : Toni Ramadhani
PAGARALAM, Gemasriwijaya.net – Jelang akhir masa jabatan Walikota – Wakil Walikota Pagaralam periode 2018-2023. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pagaralam melaksanakan Reses tahap 1 di tiga Daerah Pemilihan (Dapil), Mulai Dapil I wilayah Pagaralam Selatan, Dapil II Wilayah Dempo dan Dapil III wilayah Pagaralam Utara.
Hal ini guna menyerap aspirasi masyarakat dalam percepatan pembangunan di Kota Pagaralam.
Pantauan dilapangan seperti dalam reses tahap satu Dapil I yang di pusatkan di Kantor Camat Pagaralam Selatan, Senin (31/1), seperti biasa dalam kegiatan tersebut 9 anggota DPRD mendengarkan aspirasi-aspirasi masyarakat perwakilan setiap Kelurahan.
Namun untuk kali ini, masyarakat selain mengajukan beberapa pembangunan infrastruktur di kawasan masing-masing, masyarakat juga mengeluhkan soal banjir yang terjadi di awal tahun 2022.
Salah satunya yang dikatakan Warga RW 04, Kelurahan Tebat Giri Indah, Kecamatan Pagaralam Rubani, yang mengeluhkan jika saat ini kawasannya pada saat musim hujan seperti ini selalu diterjang banjir, sehingga di beberapa titik menyebabkan tembok dan tanah tergerus dan mengancam permukiman warga.
“Kami minta kepada DPRD Pagaralam menyampaikan aspirasi kami kepada pihak terkait untuk dapat memperbaiki tembok penahan agar tanah tergesur tidak semakin melebar,”katanya.
Hal yang sama dikatakan perwakilan warga Kelurahan Sidorejo Samsi, yang mengungkapkan jika dikawasan RT 07 di kelurahan Sidorejo juga menjadi kawasan langganan banjir pada saat musim hujan seperti ini, salah satu titik masalah yang mengakibatkan banjir tersebut karena gorong-gorong dikawasan tersebut tidak mampu menampung debit air pada saar hujan turun.
“Parahnya lagi, karena gorong-gorong tersebut bukan hanya Rt 07 yang terkana banjir, melainkan sampai kedaerah Pasar Dempo. Jadi kami berharap dalam waktu dekat DPRD dapat memberikan solusi atas masalah tersebut.”ujarnya.
Sementara itu Agus Mustopa dari RW 02 Kelurahan Besemah Serasan, juga menyampaikan keluhan terkait masalah banjir tersebut, Ia menjelaskan jika kawasannya juga merupakan titik rawan banjir, yang salah satu penyebabnya juga tidak jauh dari wilayah lainya yaitu drainase dari kawasan Kauman yang mengalami pendangkalan, hehingga ketika hujan deras drainase tidak dapat menampung air yang menyebabkan banjir.
“Jadi sama dengan kawasan yang lain, kami juga menitipkan aspirasi kami kepada DPRD untuk dapat memberikan solusi terhadap masalah tersebut.”ungkapnya.
Menyikapi beberapa keluhan masyarakat tersebut perwakilan DPRD Kota Pagaralam Dapil l Dedi Irawan menjelaskan jika setiap kali terjadi banjir di beberapa kawasan di Pagaralam pihaknya sudah menyampaikan kepada pihak pemerintah Kota Pagaralam. Tak hanya itu pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini dinas Pekerjaan Umum (PU) Pagaralam terkait masalah ini. Namun pihak PU mengakui terdapat beberapa kendala dalam memecahkan masalah banjir tersebut, sehingga harus dihadapi bersama.
“Jadi untuk masalah ini, pihak kami meminta kepada dinas terkait untuk melakukan normalisasi sungai karena sebagian besar drainase dan parit sudah mengalami pendangkalan sehingga air dengan cepat meluap. Lebih baik melakukan normalisasi dari pada melaksanakan pembangunan yang sepotong-sepotong,”jelasnya.
Sementara itu anggota DPRD Kota Pagaralam Olivia Arifin juga menerangkan sebenarnya dari beberapa tahun lalu sudah ada beberapa upaya dalam mengatasi malasah banjir tersebut. Namun selain pendangkalan drainase masalah juga banjir juga disebabkan karena masalah sampah. Apalagi wilayah Pagaralam Selatan itu kawasan yang cukup padat.
“Jadi salah satu solusi selain solusi yang disampaikan rekan saya tadi, untuk mengatasi banjir yaitu juga dengan kesadaran masyarakat dalam penanggulan sampah. Kita ketahui bersama saat ini penanggulangan sampah kita belum maksimal karena keterbatasan banyak hal selain SDM nya juga fasilitas pengangkut sampah dan partisifasi masyarakar juga kurang. Jadi selain normalisasi hal yang saya sebutkan juga penting untuk di benahi agar masalah banjir dapat diminimalisir,” pungkasnya.