Laporan : Toni Ramadhani
PAGARALAM, Gemasriwijaya.net – Polres Kota Pagaralam Provinsi Sumatera Selatan akan segera turun guna meninjau lapangan untuk menyelidiki dugaan beberapa Proyek Infrastruktur bermasalah di Kota Pagaralam yang menggunakan Dana Anggaran tahun 2021. Di antaranya terdapat di Dinas Pendidikan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021 Rp 14 miliar dan Dinas PU-PR yang sedang viral di media Online serta SKPD yang lain. Fakta di lapangan ada pekerjaan yang tidak selesai tepat waktu, seperti Jalan Cor Di Sukajadi senilai Rp 4 miliar, Irigasi di Belumai, Tower Masjid di Dusun Belumai. Karenanya, polres akan mengumpulkan bukti-bukti di lapangan untuk disesuaikan dengan dokumen yang ada.
“Selanjutnya (bukti-bukti) akan dipelajari. Kita akan respon sesuai dengan lingkup kewenangan kepolisian,” kata Kapolres Pagaralam AKBP Arif Harsono, saat dihubungi Media, Jumat (7/1/2022).
Bila ada indikasi dugaan tindakan pidana, maka kepolisian akan melakukan langkah-langkah berikutnya. Termasuk bila memang ada bukti terhadap dugaan indikasi tindak pidana korupsinya. “Saat ini kita belum bisa mengarah dan memastikan ke pidana, karena sifatnya masih mengumpulkan bukti di lapangan,” tuturnya.
“Kalau dari hasil penyelidikan itu kemudian kita temukan pelanggaran atau tindak pidana, itu akan kita proses, sesuai wewenang kepolisian,” tegasnya.
Menurut Arif Harsono, saat ini pekerjaan infrastruktur tersebut masih dalam Jaminan pemeliharaan pihak kontraktor, dan bisa diperbaiki. Bila nanti hasil pemeliharaan selesai, ternyata ditemukan adanya pelanggaran, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Kami akan berkoordinasi dengan tim teknis,” imbuhnya.
Apalagi banyak proyek terlaksana di tahun 2021 baru selesai di akhir tahun. “Saya mendorong bila ditemukan ada tindak pidana, segera tindaklanjuti,” jelasnya.
Selain itu, nantinya juga perencanaan pembangunan proyek yang diduga di Sorot elemen masyarakat tersebut juga perlu dipertanyakan. Termasuk kajian teknis proyek tersebut. “Pekerjaan tidak selesai tepat waktu dan ada dugaan mark-up. Ini perlu penjelasan secara tuntas dari mereka,” tandasnya.