Laporan : Dedi S
GEMAS – MUARAENIM
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lematang Enim Kabupaten Muara Enim gelar rapat evaluasi kinerja dan keuangan PDAM Lematang Enim semester 1 bersama Ketua Dewan pengawas PDAM Lematang Enim Ir H Hasanuddin Msi bertempat ruang rapat PDAM Lematang Enim, Senin (6/7/2020).
Sekda Kabupaten Muara Enim dalam hal ini ketua Dewan pengawas PDAM Lematang Enim mengatakan kinerja PDAM Lematang Enim harus terus di evaluasi secara rutin mengingat begitu banyak persoalan di tubuh Perusahaan milik pemerintah Daerah kabupaten Daerah Muara Enim tersebut mulai dari SDM nya kurang profesional serta fasilitas penunjang lain yang masi menjadi sorotan.
” Saya minta copot saja, dan pecat, apa bila ada karyawan kinerja nya tidak baik serta merugikan perusahaan, tidak usah pandang bulu, demi kemajuan dan kesejahteraan PDAM Lematang Enim, Perbaiki SDM-nya dan perbaiki tata kelola keuangannya baru fikirkan kesejahteraan karyawan, ” Ujarnya Sekda sekaligus ketua Dewan pengawas PDAM Lematang Enim tersebut.
Di waktu yang sama Hasanuddin meminta Jajaran Direksi serta Kepala Cabang Unit PDAM Lematang Enim di tuntut harus mampu berinovasi, dalam kemajuan dan kesejahteraan PDAM Lematang Enim.
“Saya minta semua jajaran karyawan PDAM Mampu berinovasi, dalam memecahkan suatu permasalahan, sehingga mampu menggurangi beban dari perusahaan,” Bebernya Hasan.
Masi dikatakan Hasan, dirinya meminta Jajaran Direksi, Kepala Bagian, Cabang dan Staf di PDAM Lematang Enim mampu bekerjasama untuk mencapai tujuan yang dicapai serta piutang di masyarakat harus dikejar.
” Laporkan kepada pak Bupati dan saya, apa bila ada di kantor kantor pemda Muara Enim menunggak maupun ada oknum ASN di Muara Enim enggan membayar air PDAM, pasti kami tindak dan akan kami potong gajinya untuk di bayar ke PDAM,, ” Tegasnya Hasan.
Sementara itu Sartono SH Dirut PDAM Lematang Enim menjelaskan, bahwa saat ini dua wilayah kerjasama PDAM Lematang Enim meliputi Lahat dan PALI dengan jumlah pelanggan sebanyak 34 ribu lebih pada tahun 2019 serta tingkat kebocoran menurun dari 35 persen di tahun 2018, kini menurun 26,74 persen di tahun 2020.
” Alhamdulillah pada tahun ini, kami sudah menurunkan tingkat pelayanan dari kebocoran pipa yang sebelumnya 35% sekarang sudah menurun 26 %, artinya 1 persen lagi kita sudah mencapai target, mudah mudahan di tahun 2020 ini tingkat kebocoran sudah tidak ada lagi, sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa di lakukan secara optimal,” Pungkasnya.
Editor : Ivi Hamzah