Laporan : Hendri
GEMAS – LAHAT
Seluruh instansi Pemerintah Desa Ulak Pandan Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan, mulai dari Kepala Desa dan seluruh perangkat, ketua BPD dan Anggota, Ketua LPM dan Anggota, Karang Taruna, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, beserta unsur masyarakat hari ini meninjau lokasi bukit serelo, yaitu kawasan yang selama ini menjadi iconnya Kabupaten Lahat.
Peninjauan ini, merupakan tradisi yang sering dilakukan masyarakat Ulak Pandan, karena selain melihat secara langsung sekaligus mengecek kondisi lingkungan bukit Serelo dan kawasannya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Susiawan Rama selaku Kepala Desa Ulak Pandan.
“Kami ingin memastikan bahwa kawasan ini terus dilestarikan dan tidak terjadi kerusakan lingkungan, apa lagi dilokasi ini ada beberapa lokasi yang kami sakralkan yaitu lokasi yang mengandung cerita sejarah leluhur kami,” Ujar Kades.
Sementara itu Mici selaku Ketua BPD melalui anggota BPD Evan Agustriadi, menyampaikan bahwa ini adalah wujud tanggung jawab semua, agar wilayah kawasan bukit serelo ini tetap terjaga, tidak terjadi perusakan apalagi disekitar wilayah ini adalah kawasan hutan lindung milik negara yang sudah sewajarnya untuk dilestarikan, dan di perhatikan.
“Ini adalah tugas kita sebagai warga untuk menjaganya. Karena kawasan hutan bukit Serelo adalah hutan lindung,” ucapnya.
Sementara Sirojudin didampingi Evan Yusup selaku warga yang berkebun dikawasan bukit serelo dan pengurus Masyarakat Peduli Api (MPA) yang ikut dalam kegiatan ini berkomentar bahwa selain wilayah ini adalah kawasan hutan lindung, lingkungan, flora dan fauna disini harus tetap dijaga, dan dilestarikan. Menjaganya bukan hanya warga desa dan pemerintah, akan tetapi semua masyarakat harus menjaganya.
“Karena Bukit Serelo ini adalah Icon nya Kabupaten Lahat, bukit yang menjadi kebanggaan kita semua. Apalagi kabar beredar dimasyarakat akan adanya perusahaan pertambangan yang akan mengadakan Blasting (Peledakan) dalam mengeksploitasi batu bara di sekitar kawasan Bukit Serelo ini, jelas dan tegas akan kita tolak, karena itu jelas merugikan, baik untuk kawasan lingkungan, suara ledakan tentu akan menganggu fauna disekitarnya,” jelasnya.
Masih kata Sirojudin, dan dampak lingkungannya akan berdampak untuk lingkungan perkebunan warga dan flora di area Icon Kabupaten Lahat itu sendiri. Belum lagi getarannya bisa menyebabkan terjadi longsornya bebatuan di dikawasan bukit serelo, apa lagi warga desa masih menjaga kearifan lokal dan sejarah budaya desa, kawasan bukit serelo ini adalah tempat kawasan yang disakralkan warga untuk menghargai para leluhur sehingga Blasting (Peledakan) itu akan mengganggu dan jelas akan sangat merugikan.
“Oleh sebab itu Jangan sampai demi untuk memaksakan keuntungan perusahaan tetapi perusahaan mengabaikan Lingkungan dan kearifan lokal kawasan ini,”tambahnya.
Dalam tinjauannya rombongan selain meninjau kawasan Bukit Serelo rombongan juga menyempatkan diri meninjau kawasan Himbe Kemilau (tanah adat-res) yang diduga telah dirusak oleh salah satu perusahaan sekitar untuk kepentingan perusahaan. Dari hasil tinjauan terlihat jelas hutan sudah rusak dan sudah gundul.
Editor : Ivi Hamzah