Laporan : Roni
GEMAS – LAHAT
Informasi diterima media ini dari seorang guru yang namanya untuk minta tidak ditulis di salah satu Sekolah Dasar (SD) dalam Kecamatan Merapi Barat, terungkap bahwa insensif yang diterimanya tiap bulan beda dengan insentif guru di SD lainnya.
“Padahal dana insentif tersebut bersumber dari program Bupati Lahat, Cik Ujang SH, yakni Bantuan Operasional Sekolah Daerah atau biasa disingkat dengan Bosda yang memang telah dianggarkan. Dan saya kira tidak mungkin berbeda dalam realisasinya, bahkan saat ini dana tersebut malahan berkurang jumlah yang kami terima,” urai sumber.
Diterangkan, bahwa guru di sekolah tersebut awalnya mendapatkan dana insentif itu sebesar Rp.400 ribu, tapi belakangan ini dikurangi seratus ribu menjadi Rp.300 ribu. Namun, jumlah itu jauh beda dengan insentif guru di sekolah lain yang ada di Kecamatan Merapi Barat sebesar Rp.600 ribu.
“Atas kejanggalan jumlah dana insentif yang kami terima ini, agar kiranya bapak wartawan dapat membantu kami untuk mencari kebenaran sesuai aturan yang berlaku tentang besaran dana yang kami terima ini,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, Drs Sutoko M. Si saat dikonfirmasi terkait informasi tersebut tidak bisa menerima alias menolak kedatangan wartawan media ini yang berniat ingin mengkonfirmasi tentang hal tersebut.
“Padahal kedatangan kita di kantor dinas pendidikan ini telah sesuai dengan standar operasional dan etika jurnalistik, dengan izin dan mengisi kertas buku tamu sesuai dengan tujuan yang telah disediakan oleh satuan pengamanan atau satpam setempat,” jelas Syafudin, wartawan senior sekaligus Ketua PWI Kabupaten Lahat ini.
Dilanjutkan Syafudin, keluarnya satpam dari ruangan kepala dinas membuat dirinya dan wartawan media ini terkejut, karena dengan lantang dan kasar, satpam tersebut mengucapkan kalimat bahwa kepala dinas tidak bisa menerima kedatangan wartawan seperti kalian ini.
“Kami meminta Bupati Lahat untuk meninjau ulang kinerja kepala dinas yang tidak bisa melayani tamu, bila perlu tidak usah lagi dipakai sebagai pejabat penting di dinas ini. Apalagi kedatangan kami ini ada tujuan untuk kepentingan berita sesuai dengan tugas jurnalistik,” harap Syafudin kepada Bupati Lahat, Selasa (3/9/19).
Editor : Ivi Hamzah