Laporan : Dedi S
GEMAS – MUARAENIM
Diduga tercemar akibat kegiatan ekplorasi tambang batubara, air sungai Enim menjadi keruh dan berwarna coklat susu, khususya masyarakat yang ada di pinggiran sungai di Kabupaten Muaraenim, Sangat merasa di rugikan karena tidak bisa lagi menggunakan air sungai utuk kebutuhan sehari-harinya.
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, air yang mengalir di sungai Enim tersebut diduga berasal dari aliran
tambang-tambang yang beroprasi di kawasan tanjung enim, besar dugaan Akibat dari penambangan hingga beru warna air Di sungai Enim jadi berubah keruh dan berwarna coklat susu, sedikit menghitam bercampur lumpur yang ikut air mengalir sehingga masyarakat sekitar takut menggunakannya untuk mandi dan keperluan lainya.
Menurut Antok salah satu warga Desa Kepur, dan masyarakat yang lain, bahwa Air sungai Enim akan selalu berubah pada malam hari dan pada hari libur, terutama hari sabtu dan minggu.
“Kami sebagai warga sangat takut menggunakan air sungai tersebut, dan kalo di paksakan utuk menggunakanya takut terjadi gatal-gatal dan lainya, lebih-lebih lagi musim ujan, kondisi air sungai lebih parah lagi lihat saja warnanya, bisa nilai sendiri apakah ini limbah rumah tangga atau limbah dari aktifitas tambang,” ujarnya Sabtu (22-06-19).
Sementara dari Dinas lingkungan hidup (DLH) saat di komfirmasi melalu telpon seluler, tidak ada yang angkat selagi berita ini di buat.
Editor : Ivi Hamzah