Laporan : Dedi S
GEMAS – MUARAENIM
Proses pelaksanaan pembangunan penambahan Ruang Bersalin Poskesdes Desa Petanang Kecamatan Lembak Kabupaten Muara Enim diduga tidak sesuai spesifikasi.
Selain itu, proyek yang diusulkan oleh Dadang Anggota DPRD Muaraenim ini juga diduga main mata. Pasalnya, bangunan yang berada di pinggir sungai tersebut dinilai kurang layak karena memiliki ketebalan pondasi yang diduga belum mencapai standar yang ada di rencana anggaran biaya (RAB).
Sehingga dikhawatirkan bangunan akan cepat mengalami kerusakan, lalu anggaran yang sudah digunakan sia-sia karena tidak bermanfaat. Belum lagi pelaksanaan pembangunan tidak pernah izin ke Pemerintah Desa setempat.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Desa Petanang Kecamatan Lembak, Tarmiadi. Ia mengatakan sampai saat ini belum pernah bertemu dengan pengawas lapangan banguan tersebut, apalagi pemborongnya. Sehingga meskipun ada permasalahan, belum bisa mendapatkan jawaban dari yang bertanggung jawab.
“Maksud kami (Pemerintah desa, red) minimal ada jalinan kekeluargaan agar bisa ngobrol, namun sampai saat ini kita belum ketemu dengan orang yang punya gawe,” paparnya kepada para awak media, Jum’at (10/05/2019).
Apalagi lokasi bangunan berada di pinggir sungai sambungnya, dengan kondisi bangunan yang diduga tidak sesuai spek, karena pondasi sangat tipis, hal ini sudah ada pengakuan dari tukang asal Lampung, yang tidak mau disebut namanya, tentu nanti akan menimbulkan permasalahan baru.
“Bangunan diharapkan bisa menjadi solusi untuk masyarakat Petanang. Semoga tidak ada permasalahan lain setelah bangunan selesai meski banyak warga yang mempermasalahkan bangunan yang diduga tidak sesuai spek,” tandasnya.
Keadaan ini diketahui oleh salah seorang anggota DPRD Kabupaten Muaea Enim, Dadang Hartono. Pria ini mengatakan hal sama, ia mengatakan sangat menyayangkan pembangunan penambahan ruang bersalin tersebut, karena khawatir terjadinya longsor.
“Posisi bangunan itu dipinggir sungai, kita berharap bangunan itu lebih berkualitaslah, jangan seperti itu. kedalaman pondasi tidak seberapa, mumpung belum rampung harusnya segera diperbaiki oleh yang berwenang,” Kata Dadang.
Pria yang merupakan anggota komisi IV DPRD Muara enim ini mengatakan, begitu banyak permasalahan yang terjadi dengan pembangunan yang menggunakan anggaran Negara namun terkesan asal-asalan.
Bahkan pria ini menegaskan jika memang sengaja untuk membangun asal asalan hanya untuk menghabiskan anggaran negara, mending tidak perlu.
Hal ini juga sudah disampaikan kepada kepala Dinas Kesehatan Muara Enim,tapi sepertinya kepala dinas ini tidak mampu menangani masalah ini.
“Sebelum permasalahan ini, bahkan bangunan Poskesdes di Desa Alai juga sama. Baru selesai dibangun kurang lebih 5 bulan lalu, kini plapon sudah jebol. Dan keadaan ini sudah kita sampaikan ke Dinas Kesehatan dan pekerjaan umum agar bertindak namun belum ada tindakan,” jelasnya.
Ia berharap agar bangunan yang ada jauh dari Pemerintahan juga terus dikontrol, sehingga penggunaan anggaran sesuai dengan pelakanaan pembangunan dan juga bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak dan tidak terkesan main mata antar pengguna anggaran dan Pelaksana pembangunan.
Editor : Ivi Hamzah