Laporan : SMSI
GEMAS – PALEMBANG
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) diharapkan menjadi sebuah organisasi perusahaan media siber di tanah air yang relevan dengan perkembangan teknologi informasi di era revolusi industri 4.0. Tak ketinggalan SMSI Sumatera Selatan yang berkomitmen untuk bersinergi dengan pemerintah dan perusahaan dalam membangun citra positif dan iklim kemerdekaan pers yang sehat dan dinamis.
Hari Pers Nasional (HPN) 2019 di Surabaya menjadi momen bersejarah bagi SMSI Sumsel. Di sela rangkaian kegiatan HPN, Jon Heri S, Sos dengan resmi mengantongi surat keputusan (SK) sebagai ketua SMSI Sumsel. Surat Keputusan (SK) Pengurus Pusat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) No 047 /KPTS/SMSI-Pusat/II/2019 tentang Reshuffle Pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Sumatera Selatan Masa Bakti 2017-2022 itu ditandatangani Ketua SMSI Auri Jaya dan Sekretaris Firdaus pada 5 Februari 2019.
Jon Heri menggantikan ketua sebelumnya H Ocktap Riady yang kini menjabat ketua dewan penasihat SMSI Sumsel.
“Saat menghadiri HPN 2019 di Surabaya, SMSI Pusat mengeluarkan SK reshuffle. Setelah menerima SK, kami sedang menyiapkan pelantikan,” ungkap Jon Heri seraya menambahkan, tercatat baru 75 media siber yang resmi menjadi anggota SMSI Sumsel.
Dijelaskan Jon Heri, selain pelantikan pengurus, SMSI Sum-Sel juga menggelar serangkaian event seperti penandatanganan kerja sama (MoU), seminar dan ekshibisi yang melibatkan pemerintah daerah, unsur muspida dan stakeholders terkait.
“Kami merangkul semua pihak untuk berpartisipasi pada setiap program SMSI Sumsel yang berdampak besar pada lima tahun ke depan,” ungkap Jon Heri.
Dirinya menegaskan, pihaknya telah mengawali penjajakan kerja sama dengan organisasi lainnya seperti Asosiasi Tour and Travel Agent (Asita) Sumsel. Di samping rencana kerja sama dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumsel dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI).
“Saat galadinner di Surabaya, SMSI Pusat telah bekerja sama dengan Kemenpar meluncurkan program jurnalisme ramah pariwisata. Karena itu, SMSI Sumsel pun turut berpartisipasi menyebarluaskan informasi dan promosi pariwisata, khususnya di Sumsel,” ungkapnya.
Sementara itu, cepat atau lambat SMSI akan segera menjadi konstituen Dewan Pers. Hal itu diungkap Ketua SMSI Auri Jaya saat peringatan HPN 2019 di Surabaya belum lama ini.
“Harapan kami tahun ini SMSI harus bisa jadi konstituen Dewan Pers. Soalnya jumlah media online sebenarnya paling banyak. Akan tetapi, SMSI belum punya keterwakilan di Dewan Pers,” ungkap Auri Jaya belum lama ini.
Dijelaskannya, SMSI juga diharapkan dapat menjadi payung kemerdekaan pers yang menggunakan platform digital sebagai media massa baru yang digandrungi generasi milenial.
“Paling tidak SMSI yang baru berumur 2-3 tahun telah dapat menyumbangkan sesuatu terkait profesi kita sebagai wartawan untuk menjawab semua permasalahan yang ada sekarang,” terangnya.
Auri Jaya menambahkan, organisasi media siber yang baru berumur tiga tahun tersebut kini mulai menunjukkan kiprahnya. Pada HPN 2019 kali ini, SMSI sukses menggelar tiga kegiatan sekaligus, seperti Seminar Nasional Jurnalisme Kelautan, Seminar Nasional Jurnalisme Ramah Pariwisata, dan Galadinner dengan Menteri Pariwisata.
Pengenalan SMSI disampaikan langsung Ketua Umum SMSI, Auri Jaya saat Galadinner HPN 2019 di Hotel JW Marriot Surabaya, belum lama ini. “Kami organisasi media siber di Indonesia dengan anggota lebih dari 300 media di 27 provinsi. Memang ada beberapa provinsi yang masih belum membentuk pengurus,” ungkap Auri Jaya.
Auri menyadari bahwa SMSI masih belum apa-apa dalam HPN. Akan tetapi, dirinya merasa tersanjung karena SMSI dipercaya menggelar acara galadinner.
“Alhamdulillah, meski masih bayi, masih dalam hitungan hari. Ini adalah tahun pertama kami dapat tugas yang awalnya dianggap berat,” tutup Auri.
Diketahui, SMSI adalah organisasi untuk menghimpun perusahaan media siber sebagai kelanjutan pergerakan masyarakat pers. SMSI didirikan di Banten pada 7 Maret 2017. Sejumlah nama besar elite media bergabung di SMSI. Terdapat nama Chairul Tanjung sebagai ketua dewan penasihat, Mirza Zulhadi (sekretaris). Adapun anggota dewan penasihat, yakni Dahlan Iskan, Alwi Hamu, Jaya Suprana Prita Kemal Gani, Rizal Ramli, dan Teguh Santosa.
Editor : Ivi Hamzah