Home / LAHAT / DURIAN MERAPI MULAI MEWARNAI JALINSUM LAHAT-MUARAENIM

DURIAN MERAPI MULAI MEWARNAI JALINSUM LAHAT-MUARAENIM

LAHAT, Ampera Sumsel – Durian merupakan salah satu buah yang bisa dikatakan sangat menggiurkan bagi siapa saja yang melihat dan mencium aromanya, seperti halnya yang terlihat dijalan lintas Sumatera, tepatnya di Desa Merapi Kecamatan Merapi Barat, buah musiman ini mulai menghiasi pemandangan disepanjang jalan lintas, Selasa (10/01/18).

Susianah salah seorang pedagang durian mengatakan, ditengah tengah terpuruknya ekonomi, membuat dirinya beralih profesi yang sebelumnya dirinya berjualan barang serabutan dan sekarang beralih profesi berjualan durian.

“Di musim buah durian tahun ini saya manfaatkan untuk berjualan, lantaran harga buah musiman tersebut cukup menjanjikan. Lumayan hasil dari menjual durian cukup untuk memenuhi kebutuhan dapur dan buat ongkos anak sekolah,” terangnya.

Sebelum musim buah durian, kata Susi (panggilan akrabnya) kesehariannya dirinya berjualan pakaian seperti baju, celana dan jenis pakaian lainnya. Yang mana barang tersebut diambil dari tetangganya, dirinya hanya menjualkan dan mendapatkan komisi dari penjualan tersebut.

“Untuk baju dan jenis pakaian lainnya saya jual keliling dari kampung satu ke kampung lainnya, itu bisa dikreditkan setiap satu minggu sekali saya tagih. Berhubung saat ini lagi musim buah durian? moment ini saya manfaatkan untuk berjualan buah durian,” katanya.

Untuk buah durian sendiri, sambung Susi, dibelinya dari warga sekitar yang memang dari dulu sudah berlangganan. Musim panen buah durian tahun ini memberi rezeki tersendiri baginya dan keluarga. Dirinya mengaku dengan menjual buah durian bisa menambah pemasukan bagi keluarganya.

“Kalau berjualan sudah tiap tahun kita lakoni, setiap datang musim panen dan ini sudah satu minggu kita berjualan disini. Untuk harga per buah kita jual dengan harga bervariasi mulai dari harga Rp 25,000; hingga Rp 40,000; tergantung besar atau kecil buah duriannya,” terangnya.

Dirinya mengaku berjualan durian sangat menguntungkan kalau lagi ramai dalam sehari dapat terjual hingga 50 buah durian, sedangkan bila keadaan sedang sepi, dirinya hanya mampu menjual 20 buah saja. Namun walaupun pembeli sedang sepi masih tetap membuatnya untung.

“Jual buah durian tidak ada ruginya, kalaupun ada buah yang meleking (Red, terbuka karena kematangan) dapat kita bikin tempoyak (Red, tempoyak adalah durian yang diawetkan), sedangkan tempoyak sendiri harganya cukup tinggi, per kilo harganya Rp 60,000; jadi jualan buah durian sangat menguntungkan,” terangnya.

Disisi lain, Adi salah seorang warga dari Kota Lahat mengatakan, dirinya sangat antusias menikmati buah durian yang baru dibelinya dari pedagang yang berjualan dipinggir jalan ini.

“Buah durian yang baru dibelinya rasanya memang manis, tidak kecewa dech walaupun harganya agak mahal sedikit kalau ras buah durian manis,” katanya.

(Hendri)

Check Also

Bawaslu Lahat Kecolongan, Diduga “Perusak Demokrasi” Mulai Bermain Money Politic

Author : Nopi   LAHAT – Entah benar atau tidak, namun yang jelas H-9 jelang …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *