BANYUWANGI, Ampera Sumsel– Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur (Jatim) apresiasi pemerintahan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang menargetkan keluar dari label tertinggal.
Hal tersebut terlihat dari antusias dan semangatnya jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Kabupaten Muratara yang dipimpin langsung Bupati Muratara, HM Syarif Hidayat dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Muratara, H Abdullah Maktjik saat berkunjung ke Pemkab Banyuwangi guna belajar bagaimana Kabupaten Banyuwangi menuntaskan angka kemiskinan.
Dalam sambutannya, Bupati Banyuwangi Provinsi Jatim, Abdullah Azwar Anas yang diwakili oleh Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerjanya.
Yusuf Widyatmoko menjelaskan, Luas Banyuwangi yakni 5782,50 Km. Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.594.083 jiwa tersebar di 25 Kecamatan dan 217 desa,kelurahan.
“Sebelum 2010 hingga saat ini untuk angka kemiskinan sebesar 20,9 persen menjadi 8,7 persen, atau menurun 11 persen, “kata Yusuf Widyatmoko.
Untuk masyarakat juga dalam hal kesejahteraan mengalami peningkatan, sebelumnya 20,8 juta/orang pertahun menjadi 41,467 juta/orang pertahun.
Hasil tersebut terwujud atas adanya sinergitas antar OPD, dan desa mandiri d khususnya pemuda yang kreatif dengan banyak melakukan kegiatan diluar Kabupaten.
“Yang paling meneunjang turunnya kemiskinan yakni adanya even seperti festival-festival, Sehingga perekonomian mereka meningkat. Tahun ini saja ada 72 kegiatan festival yang baik tingkat nasional maupun internasional yang diikuti oleh manca negara, bahkan terdekat akan dilakukan balap sepeda yang diikuti 40 negara,” terangnya.
Selain budaya untuk keagamaan. Seperti festival sholawat dan festival 1000 anak yatim. “Mudah mudahan bisa saling belajar, kami juga perlu belajar kepada Kabupaten Muratara,”imbuhnya.
Sementara, Bupati Muratara, HM Syarif Hidayat dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima dan bangga atas penyambutan dari pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
“Banyak rombongan yang kami bawa untuk belajar kesini, sebenarnya semua kepala OPD mau ikut, tapi yang ada relevan saja yang diikut sertakan.
Memang kami kesini mau belajar, bagaimana Kabupaten Banyuwangi mendapatkan prestasi khususnya dalam penurunan angka kemiskinan,” Kata Syarif Hidayat.
Ditambahkannya, Kabupaten Muratara yang tanggal 11 Juni 2017 lalu merayakan HUT Ke-IV tahun. Dihadapkan dengan label desa tertinggal sesuai dengan keputusan presiden.
Kabupaten Muratara hanya 7 kecamatan, dengan potensi SDA yang luar biasa, tapi tentunya harus ditopang dengan SDM yang handal dan program tepat sasaran.
“Selain prestasi penurunan angka kemiskinan, ada prestasi lain yang perlu Kabupaten Muratara mempelajari dari Kabupaten Banyuwangi diiantaranya yang kami catat, Nilai kerja terbaik dalam pengelola keuangan tingkat nasional dan role model pelayanan publik yang semuanya perlu kami pelajari, “sebutnya.
Dalam mewujudkan Visi misi Pemkab Muratara yakni mewujudkan Kabupaten Muratara yang Makmur Aman Cerdas dan Bermartabat selain pembangunan infrastruktur dasar yang menjadi prioritas, pihaknya juga melakukan pembangunan non fisik dalam hal keagamaan.
“Kami masih memprioritaskan pembangunan daerah sesuai sekala prioritas, tapi perlu juga keseimbangan untuk pembangunan non fisik berupa mental agama dengan mengirimkan ribuan santri dan santriwati untuk menjadi Tahfiz Qur’an, Mudah-mudahan Muratara bisa mengikuti jejak Kabupaten Banyuwangi bahkan kalau bisa kedepannya bisa sama,” harap Syarif Hidayat.
Terpisah Sekda Kabupaten Muratara, H Abdullah Maktjik mengatakan kunjungan kerja yang sudah dijadwalkan sejak dua bulan lalu, diharapkan dapat memberikan hasil yang diharapkan sebagaimana tujuan Pemkab Muratara untuk menghapuskan daerah tertinggal.
“Mudah-mudahan ilmu yang didapatkan jajaran OPD yang belajar di Kabupaten Banyuwangi bermanfaat dalam mengejar ketertinggalan daerah kita,”imbuhnya.
Laporan: Jo
Editot: Prima