Gema Sriwijaya www.gemasonline.net
Related Articles
Author : Toni Ramadhani
PAGARALAM – Warga Desa Gunung Agung Tengah, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, saat ini tengah dilanda kecemasan menyusul terjadinya tanah longsor di pinggir jalan desa mereka. Peristiwa ini tidak hanya mengancam permukiman warga, tetapi juga berdampak pada terganggunya pasokan air bersih setelah pipa PDAM di lokasi tersebut ikut tergerus longsor.
Kondisi tanah yang labil dan terus bergerak pasca-longsor membuat warga khawatir akan terjadinya longsor susulan yang lebih parah, terutama mengingat wilayah Pagaralam kerap diguyur hujan deras. “Kami sangat cemas, longsoran ini sudah dekat dengan jalan utama dan terus bertambah parah. Kalau hujan deras lagi, kami takut longsornya sampai ke rumah,” ungkap Agus, salah satu warga setempat.
Menyikapi kondisi darurat ini, warga desa menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi. Sejak longsor terjadi, puluhan warga terlihat bahu-membahu melakukan perbaikan darurat pada jalur pipa air milik PDAM yang putus dan rusak tertimbun material longsor. Aktivitas perbaikan tersebut dilakukan secara manual dengan peralatan seadanya.
Namun, upaya swadaya warga dinilai tidak cukup untuk menanggulangi dampak longsor secara permanen. Kerusakan yang terjadi cukup besar, dan penanganan bencana alam memerlukan intervensi alat berat serta penataan tebing yang kokoh.
Oleh karena itu, warga Desa Gunung Agung Tengah sangat berharap adanya perhatian dan tindakan cepat dari Pemerintah Kota Pagaralam. Mereka mendesak agar Pemkot segera menerjunkan tim teknis dan alat berat untuk menstabilkan lokasi longsor, mencegah dampak lebih luas, serta memastikan perbaikan infrastruktur vital seperti pipa PDAM dapat diselesaikan dengan cepat dan tuntas.
“Kami mohon kepada Bapak/Ibu Wali Kota Pagaralam dan dinas terkait, tolong segera lihat kondisi kami. Kami butuh penanganan serius agar longsor ini tidak meluas dan pasokan air bersih bisa normal kembali,” ujar Ahyar, Ketua RW setempat.
Longsor di jalur Desa Gunung Agung Tengah ini menjadi pengingat bagi semua pihak mengenai kerawanan bencana di wilayah perbukitan Pagaralam, menuntut kesiapsiagaan dan respons cepat dari pemerintah daerah untuk melindungi keselamatan dan fasilitas publik bagi masyarakat.
