Home / KABAR NASIONAL / Dampak Kemarau Panjang, Areal Persawahan Desa Pajar Bulan Terancam Kekeringan

Dampak Kemarau Panjang, Areal Persawahan Desa Pajar Bulan Terancam Kekeringan

Laporan : Toni R

LAHAT, gemasriwijaya.net – Dampak musim kemarau mulai sangat dirasakan masyarakat Desa Pajar Bulan, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, bukan saja petani sayur yang kesulitan mendapatkan air karena lokasi lahan mereka berada di dataran tinggi.

Saat ini warga yang menggarap sawah juga malai terdampak. Tanaman padi sudah kekurangan air yang mengakibatkan padi menguning, tumbuh rumput hingga keretakan tanah, Rabu (13/9/2023).

Pertanian seperti kopi, sayur mayur hingga penghasil beras sedang dilanda musim kemarau panjang yang mengakibatkan gagal panen.

Gagal panen tersebut diakibatkan oleh kekurangan sumber air yang sangat dibutuhkan dalam proses menanam apalagi sawah yang butuh air agar padi tumbuh dengan baik.

Seorang petani di Desa Pajar Bulan, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, Sulis terlihat menahan tangis melihat ladangnya yang belum genap satu bulan itu sudah mengalami keretakan tanah, padi yang menguning hingga tumbuh rumput liar.

“Hampir satu bulan tanaman padi ini ditanam dampak dari kemarau ini mengakibatkan padi rusak tumbuh rumput hingga mati karena sawah sudah kering,” ujarnya.

Dijelaskannya, tanaman padi dari proses menanam hingga panen butuh beberapa bulan, namun saat dilanda cuaca kemarau seperti ini kecil kemungkinan padi akan tumbuh.

”kalau seperti ini bukan hanya padi yang mati, kami petani juga bisa mati karena jika sawah kering kami gagal panen sedangkan ini adalah penghasilan utama kami,” jelasnya.

Dikatakan Sulis, ia sudah mengeluarkan modal sekitar 300 kilo beras atau setara dengan uang berjumlah Rp3.000.000 belum ditambah dengan biaya sehari hari untuk menjamu orang yang bekerja harian.

”Saya hanya berharap kalau saja nanti ada bantuan dari Pemerintah, mengingat harga beras yang sekarang sudah melambung tinggi,” harapnya.

Hal senada dikatakan Udin saat ini sawahnya juga sudah mengering akibat musim kemarau panjang. Bahkan dipastikan tanaman padi miliknya akan gagal panen. Pasalnya tidak bisa lagi memasukan aliran air ke areal sawah karena debet air di irigasi sudah sangat kecil.

“Pasrah saja, dan berdoa semoga saja hujan cepat turun dan musim kemarau segera berakhir. Karena saat ini kami sudah tidak bisa lagi memasukan aliran air ke sawah karena debet air irigasi sudah sangat kecil,” ungkapnya.

 

Editor : Ivi Hamzah

Check Also

Matahati Sebut Kelompok Rentan dan Jurnalis dalam Pidato Penutup Debat, Pengamat: Pemimpin yang Paling Merangkul!

Author: SMSI   PALEMANG, GmS – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan nomor …