Release : SMSI Sumsel
MUARAENIM, gemasriwijaya.net – Malang dialami Kiramin (40), warga Lampung, seorang sopir angkutan batu bara yang beroperasi di wilayah Muara Enim. Dia menjadi korban pelemparan batu oleh orang tak dikenal saat melintas di ruas jalan Desa Keban Agung Kecamatan Lawang Kidul, tepatnya di dekat RM Tirta Kencana – Bank BRI Desa Keban Agung.
Insiden pelemparan itu terjadi pada Selasa malam (18/7) sekitar pukul 23.30. Akibat insiden tersebut, mobil truk BE 9581 AV yang dikendarai mengalami kerusakan pada bagian kaca depan. Tak hanya itu, Kiramin juga mengalami luka memar pada bagian dada dan dagunya karena lemparan batu tersebut.
Menurut Kiramin, kejadian bermula saat dirinya sedang melakukan perjalanan dari tambang PT MME menuju stockpile di KM 36 Jalan Servo Lintas Raya. Tiba di lokasi kejadian, dirinya melihat dari arah berlawanan ada 5 unit konvoi sepeda motor berbagai merek.
Saat mendekati truknya, salah seorang dari kawanan itu melempar batu ke arah truk. “Saya dilempar oleh konvoi sepeda motor tersebut yang mengenai unit truk yang saya kemudikan. Kejadiannya itu sekitar jam setengah dua belas malam,” kata Kiramin usai memberikan keterangan di Mapolsek Lawang Kidul, Rabu (19/7).
Kiramin mengatakan, lemparan batu tersebut tidak hanya merusak mobilnya. Tapi juga mengenai dagu dan dada bagian kanan. “Batu coran itu tembus dari kaca hingga mengenai dagu dan dada saya. Tadi sudah ke rumah sakit. Untungnya tidak apa-apa. Tapi dada saya mengalami memar,” terangnya.
Dia berharap, pihak kepolisian bisa segera meringkus pelaku. Pasalnya, aksi pelemparan itu sudah cukup meresahkan para sopir. Sebab, hampir setiap malam kejadian pelemparan batu ini dialami oleh para sopir.
“Kami jadi tidak tenang bekerja. Takut dan was-was terus,” ucapnya.
Kejadian yang dialami Kiramin menambah daftar panjang korban pelemparan batu yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK). Entah karena iseng ataupun ada motif tersembunyi lainnya dari kejadian ini, penyerangan tersebut telah mengganggu keamanan dan ketertiban di sepanjang jalan.
Polisi Didesak Segera Ringkus Pelaku, Usut Aktor Intelektual Pelemparan
Tindakan tegas dengan meringkus dan memproses hukum pelaku pelemparan batu terhadap sopir angkutan batu bara diperlukan agar menekan angka kejadian penyerangan tersebut. Sebab, kejadian pelemparan akan terus terjadi apabila tidak ada tindakan tegas tehadap pelaku.
Pemerhati Sosial, Sigit Rahardjo mengatakan, kejadian pelemparan dampaknya tidak hanya berimbas terhadap keselamatan sopir angkutan batu bara. Tapi juga keselamatan warga yang melintas di sepanjang jalur tersebut.
“Penyerangan ini bisa berdampak terhadap keselamatan warga lainnya. Karena beberapa kejadian menyebabkan truk bisa oleng. Tidak menutup kemungkinan, bisa ada korban jiwa dari kejadian ini. Hal itulah yang kami takutkan,” terangnya.
Dampak lainnya, kata Sigit, akibat terganggunya distribusi batu bara tersebut menyebabkan operasional perusahaan terhambat. Imbasnya perusahaan akan melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah tenaga kerja.
“Hal ini bisa menyebabkan ancaman PHK besar-besaran. Sementara banyak warga lokal lokal yang menggantungkan hidupnya di industri batu bara. Nah, ketika banyak pengangguran, bisa memberikan dampak sosial lainnya. Seperti tingginya angka kejahatan hingga perceraian,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi mengatakan, kejadian pelemparan batu terhadap truk angkutan batu bara tersebut sedang dilakukan pengusutan. Aparat kepolisian juga terus melakukan patroli rutin.
Andi mengatakan bahwa pihaknya sudah membentuk tim untuk melakukan pengejaran kepada para pelakunya, sehingga patroli tersebut digencarkan di titik-titik rawan atau wilayah yang kerap terjadi pelemparan.
“Kami akan terus melakukan upaya maksimal untuk menangkap pelakunya. Pola pencegahan dan represif sudah kita lakukan,” ujarnya.
Dia mengimbau, agar masyarakat tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum sehingga bisa merugikan banyak pihak termasuk pengguna jalan lain
“Sopir juga harus lebih berhati-hati dan tidak ugal-ugalan, kita upayakan yang terbaik, jaga kondusifitas,” ujarnya.
Editor : Ivi Hamzah