Laporan : Nopri
MUBA, Gemasriwijaya.Net – Sungai Lilin, Diduga Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumsel dan Rekanan Diduga berkolaborasi Korupsi dalam pekerjaan proyek peningkatan jalan berupa pengaspalan di ruas Jalan Poros Desa Sumber Rejeki , Kecamatan Sungai Lilin , Kabupaten Musi Banyuasin.
Dari pantauan awak media pekerjaan yang dikerjakan pengaspalan yang dikerjakan oleh penyedia jasa CV.TRIDA SARANA dengan panjang 410 meter sport Sport, pekerjaan menuai sorotan dari elemen masyarakat desa Sumber rejeki.
Sesuai dengan papan proyek yang di pasang bahwa , proyek tersebut di anggarkan dari dana APBD tahun anggaran 2022 yang dikerjakan oleh penyedia jasa CV.TRIDA SARANA dengan nomor kontak: 620/04/SPPKF/ PU PR/ Kec. SL/2022 dan nilai kontrak Rp 1.834.874.000,00,- dalam pengerjaannya seakan dikebut singkat dan diduga asal jadi, tidak sesuai spek standar mutu.
Pekerjaan tersebut kelihatan dibeberapa titik ruas jalan yang sudah mengalami Tampal Sulam, padahal baru satu minggu setelah selesai pengaspalannya, bahkan sebelumnya sempat dilakukan pembongkaran pengerasan batu, yang diduga tidak sesuai RAB dan Kualitas, semua diduga terkesan dibuat asal jadi.
Salah satu warga Desa Sumber Rejeki berinisial Dyk saat dimintai pendapatnya oleh Media Lahathotline.com dan Gemasriwijaya.Net (18/11/22) mengatakan, sangat menyayangkan pengerjaan proyek pengaspalan tersebut menurutnya, dimana aspal yang dikerjakan terlihat bergelombang dan diduga tidak sesuai spek yang sudah ada, bahkan yang lebih heran lagi pengaspalan jalan tersebut ketebalannya hanya berkisar 5 cm.
Belum lagi di beberapa titik ruas badan jalan terlihat aspal yang sudah di Tampal sulam. “Aspalnya tidak mengikat dengan baik sehingga permukaan badan jalan tidak rata atau kasar,” kata Dyk
Hal ini seakan-akan pihak yang mengerjakan tidak memikirkan hasil proyek dan hanya ingin mendapatkan keuntungan semata, ia sangat kecewa dengan dinas terkait yang kurang dalam pengawasan dan terkesan menerima laporan diatas meja.
Awalnya sangat bersyukur karena jalan tersebut memang sangat rusak parah dan kemudian dibenahi, namun sangat disayangkan proses pekerjaannya yang terkesan asal jadi, maka dari itu ia pantau dari awal pekerjaan.
“Jujur saya merasa sangat kecewa dengan hasil proyek tersebut. Tolong pihak berwajib supaya hal ini ditindak lanjuti karena diduga ada indikasi korupsi dalam pengerjaan proyek tersebut sedangkan uang yang digunakan adalah uang rakyat,” tegas Dyk.
Sementara itu dinas PU.PR saat di konfirmasikan pada hari Selasa ( 22/11/22) tidak satupun pejabat PU.PR yang dapat di temui di kantor dinas PU.PR , menurut stafnya KPA dan PPTK sedang keluar semua.
Editor : Ivi Hamzah