Laporan : Ivi Hamzah
LAHAT, Gemasriwijaya.Net – Bertempat di kantor desa, Lesung Batu Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, hari ini Rabu (2-10-2022) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang diwakili Muhammad Cholifihani Direktur Kependudukan dan Jaminan Sosial, melaksanakan sosialisasi Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).
Sosialisasi Regsosek ini dihadiri langsung oleh Fery Eka Putra kepala Bappeda lahat, M. Dedi Kepala BPS lahat, Zatimuddin Kepala Disdukcapil lahat, Elsye Hartuti Camat Mulak Ulu, Radius Prawira Kades Lesung Batu, Sapurdin Kades Pajar Bulan dan seluruh perangkat desa lesung batu dan petugas Regsosek.
Sebagai tuan rumah Radius Prawira Kepala Desa Lesung Batu mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada kementerian PPN/Bappenas RI yang telah meluangkan waktu untuk memberikan sosialisasi tentang Regsosek 2022 yang dipusatkan di desa lesung batu. Dengan kedatangan tamu langsung dari kementerian PPN/Bappenas RI, sebuah kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi desa lesung batu khususnya dan untuk kabupaten lahat pada umumnya.
“Karena beliau ini adalah putra asli Mulak Ulu, ibunya lesung batu dan bapaknya asli desa Pajar bulan, jadi wajar beliau memilih tempat disini,”terangnya dihadapan para OPD.
Hal senada juga disampaikan Elsye Hartuti camat Mulak Ulu, ia merasa bangga bahwa kecamatan Mulak Ulu mempunyai pentolan di kementerian PPN/Bappenas RI.
“Semoga ilmu atau sosialisasi yang diberikan nantinya dapat bermanfaat bagi kita semua,”ujarnya.
Mewakili kementerian PPN /Bappenas, Muhammad Cholifihani Direktur Kependudukan dan Jaminan Sosial, dalam sambutannya mengatakan bahwa kedatangannya di kabupaten lahat, misi salah satunya ingin mengecek pertumbuhan ekonomi khususnya di kabupaten. Karena setelah pandemi covid-19 tahun 2020-2022 pertumbuhan ekonomi di kabupaten lahat di atas rata-rata nasional, sementara daerah lain banyak ekonominya yang belum mencapai di atas rata rata. Setibanya di kabupaten lahat dan berkoordinasi dengan Bappeda dan BPS ternyata di kabupaten lahat banyak sumber yang menunjang pertumbuhan ekonomi tetap aman, salah satu penunjangnya dari pertanian, pertambangan dan pariwisata. Oleh karena itu ia selaku yang membidangi kependudukan dan jaminan sosial mengapresiasi atas pertumbuhan ekonomi di kabupaten lahat tetap aman tersebut. Dikesempatan ini Lifi sapaan akrabnya juga menghimbau dan mengedukasi pada masyarakat khususnya para petani agar tetap memperbaiki kualitas hasil pertanian supaya mendapatkan nilai jual yang sesuai dengan harapan petani.
“Khususnya petani kopi agar diolah menjadi kopi terbaik, agar peningkatan kualitas dan ekonomi semakin baik,”harapnya.
Mengenai data kependudukan, Lifi juga menghimbau para camat dan kades agar selalu memberitahukan kepada masyarakat bahwa betapa pentingnya data kependudukan, mulai dari Kartu Keluarga, KTP dan lainnya.
“Karena data tersebut penting untuk diketahui oleh pemerintah jumlah penduduk dan jiwanya, sebagai bahan Regsosek dan pertumbuhan penduduk,”jelas Lifi yang jebolan Doktor di Nagoya University Japan ini.
Sementara itu Kepala BPS lahat Muhammad Dedi mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melaksanakan pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) untuk mengetahui pertumbuhan penduduk dan ekonomi masyarakat. Harapannya dilakukan Regsosek ini bisa memberikan pemahaman pada masyarakat mengenai registrasi ini. Adapun tujuan dilaksanakannya Regsosek ini yaitu, menyediakan basis data seluruh penduduk yang terdiri dari Profil, kondisi sosial, ekonomi dan tingkat kesejahteraan.
“Harapan kami pada masyarakat berikan data sebenar-benarnya pada petugas kami dengan menjawab jujur setiap pertanyaan,”ungkapnya.
Zatimuddin kepala Disdukcapil Lahat menjawab berbagai pertanyaan dari masyarakat masalah kepengurusan pembuatan KK, KTP, Akta Kelahiran dan sebagainya, yang sampai saat ini masih mengalami kendala walaupun secara administrasi sudah gratis. Ia akui bahwa masyarakat masih belum puas dengan pelayanan Disdukcapil, karena disaat masyarakat datang ke kantor untuk membuat KTP tiba-tiba ada sistem yang bermasalah, sehingga pada hari itu masyarakat belum bisa mengurusnya.
“Kami memberikan pelayanan sistem antrian yang kami buka 50 antrian di pagi hari, dan 50 antrian disiang hari. Kalaupun masyarakat mau selesai urusannya pada hari itu juga, tentu tidak bisa karena waktunya tidak cukup. Dan kami harapkan pada masyarakat agar membuat Kartu Identitas Anak (KIA) mulai dar umur 0 sampai kurang dari 17 tahun,”jelasnya.
Menyikapi pertumbuhan ekonomi di kabupaten lahat semenjak pandemi covid sampai saat ini pertumbuhan ekonomi di kabupaten lahat masih di atas rata-rata dan semakin positif. Kepala Bapeda lahat Feri Eka Putra dikesempatan ini menghimbau pada masyarakat dalam memberikan informasi di Regsosek agar memberikan data yang sesungguhnya sebagai penentu pertumbuhan ekonomi.
“Ini kita saksikan bersama bahwa dari kementerian PPN/Bappenas RI mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi di masa pandemi covid tetap aman, artinya kabupaten lahat tidak menjadi kabupaten termiskin no 2 di Sumsel,”tegasnya.
Editor : Riadi