Laporan : Toni R
PAGARALAM, Gemasriwijaya.Net – Setelah sempat melambung tinggi dikisaran harga Rp80 ribu-Rp85 ribu perkilogram, kini harga cabai dipasaran Kota Pagaralam kembali turun.
Penurunan harga cabai ini sudah terjadi beberapa kali. Sebelumnya harga cabe merah diangka Rp55 ribu – Rp60 ribu perkilogram. Saat ini harga cabai dijual petani secara online dimedia sosial dikisaran Rp35 ribu-Rp40 ribu, tergantung jenis dan kualitasnya.
Penurunan harga cabai ini diperkirakan karena banyaknya petani yang masuk massa panen, hingga cabai dipasaran banjir.
Belum lagi jika ada cabai dari daerah luar Pagaralam yang dipasok ke pasar tradisional Pagaralam.
Nopta (41) salah satu petani cabai di Pagaralam mengatakan, dia terpaksa jual secara online hasil panen cabai miliknya. Karena jika dijual di pasar maka harganya lebih murah.
“Kalau kita jual sendiri baik itu secara langsung ke tetangga atau secara online kita bisa jual dengan harga Rp35 ribu – Rp40 ribu perkilogram. Tapi jika kita jual ke tengkulak atau tauke cabai, pasti harga lebih murah,” ujarnya.
Dikatakan, dia menjual sendiri hasil panen cabai miliknya, hal itu dinilai lebih baik dan bisa mendapat untung cukup tinggi dibandingkan jika dijual di pasar.
“Selisih jual sendiri dengan jual ke tengkulak cukup jauh. Bisa antara Rp5 ribu sampai Rp10 perkilogram. Jadi lebih baik kita jual saja sendiri,” katanya, Kamis (20/10/2022).
Lain halnya dengan Firman (49) petani cabai lainnya yang masih tetap menjual ke tengkulak atau ke pasar langsung.
Karena dengan harga dibawah Rp30 ribu perkilogram, petani masih mendapat untung meskipun tidak besar.
“Dengan harga saat ini kita masih dapat untung. Harga cabai ini yang penting jangan dibawah Rp10 ribu perkilogram,” katanya.
“Jika dibawah harga itu, maka kami petani pasti merugi. Karena biaya perawatan tanaman cabai ini dari mulai pembibitan sampai panen itu sekitar Rp7 ribu – Rp10 ribu per batang,” katanya.
Editor : Ivi Hamzah