Laporan : Nopri
SEKAYU MUBA, Gemasriwijaya.Net – Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) genap menduduki usia ke-66 tahun tepat pada 28 September 2022. Dalam rangkaian Sidang Paripurna Istimewa DPRD KabupatenMusi Banyuasin Dalam Rangka Peringatan Hari Jadi Kabupaten Musi Banyuasin ke-66 Tahun 2022 di Gedung DPRD KabupatenMusi Banyuasin, Rabu (28/9/2022) dihadiri secara langsung Gubernur Sumsel Herman Deru dan Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati.
“Saya bangga dengan Kabupaten Muba di tahun 2022 ini karena telah berhasil menurunkan angka kemiskinan, kita apresiasi kinerja pak Pj Bupati Apriyadi dan stakeholder terkait di Muba,” ungkap Gubernur Herman Deru.
Dikatakan, atas capaian Kabupaten Muba telah menurunkan angka kemiskinan tentu berkontribusi menurunkan angka kemiskinan secara umum di Provinsi Sumsel. “Ini tidak gampang, mari bergandengan tangan sinergi untuk terus menekan angka kemiskinan lewat program-program nyata,” tegasnya.
Mantan Bupati OKU Timur dua periode ini mengaku takjub dan kagum dengan pesatnya kemajuan di Kabupaten Muba. Ia mengingatkan, agar semangat sinergi dan membangun Pj Bupati Apriyadi untuk Kabupaten Muba semakin meningkat dan menjadi contoh.
“Apa yang sudah dijalankan Pj Bupati Apriyadi terus dilanjutkan, tidak mudah untuk melaksanakannya tetapi dengan semangat sinergi yang digaungkan Pj Bupati Apriyadi tentu akan jadi ringan pelaksanaannya nanti di lapangan,” tukasnya.
Ia menegaskan, dirinya akan menjadi garda terdepan untuk andil memajukan Kabupaten Muba. “Saya akan support program kerja Pj Bupati Apriyadi dan yang terpenting untuk kemajuan dan kesejahteraan warga Muba,” tegasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Muba H Apriyadi menyampaikan, dengan mengusung tema “Bangkit Bersinergi, Membangun Muba”, perayaan hari jadi ke-66 Kabupaten Muba ini hendaknya dijadikan momentum untuk melanjutkan pembangunan di Kabupaten Muba, yang terpenting dari itu adalah bisa mengambil hikmah dan evaluasi diri, sudah sejauh mana upaya yang telah dilaksanakan dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Muba.
“Kami sampaikan, Gerak Muba Membangun yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026 yang disusun berdasarkan 3 tujuan yaitu, terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif, terciptanya kualitas SDM yang berdaya saing, dan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),”ungkapnya.
Salah satu titik perhatian penting dari RPD tersebut adalah pengentasan kemiskinan.
dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kabupaten Muba termasuk di dalamnya kemiskinan ekstrim, berbagai program pembangunan dan inovasi telah kita luncurkan, dan berdasarkan data angka kemiskinan Muba semula 16.13 persen (2020) turun menjadi 15.84 persen (2021).
“Kami laporkan juga disaat wilayah lain mengalami peningkatan angka kemiskinan akibat pandemi Covid-19, Kabupaten Muba justru dapat menurunkan angka kemiskinan sebesar 0,29 persen (2021). Angka ini masih tergolong tinggi, tapi kami terus mendorong kinerja penurunan kemiskinan, hal ini dibuktikan dengan capaian penurunan sebesar 20,55 persen atau rata-rata 1,21 persen pertahun selama 17 tahun terakhir,”ujar Apriyadi.
Dikatakan Apriyadi Kabupaten Muba juga fokus dalam menekan angka pengangguran. Beberapa program strategis telah dicanangkan seperti Muba Vocational Centre (MVC), rekrutmen tenaga kerja satu pintu untuk seluruh perusahaan yang ada di Muba melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, peningkatan kapasitas balai latihan kerja, pembinaan UMKM dan koperasi, dan program strategis lainnya.
Berbagai upaya ini telah mampu menekan angka pengangguran menjadi 3,99 (2021) dari semula 4,79 (2020). Penurunan ini cukup menggembirakan ditengah tekanan badai pandemi Covid-19. Kualitas Sumber Daya Manusia juga tidak luput dari perhatian Pemkab Muba. Dari sisi penganggaran, mandatory spending 20 persen untuk pendidikan dan 10 persen untuk sektor kesehatan terus kita penuhi. Dengan anggaran yang memadai dapat terus mendorong kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan. Data BPS terakhir menyebutkan angka indeks pembangunan manusia terus meningkat, sampai tahun 2021 IPM Muba mencapai 68,10 yang ditopang peningkatan angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, angka harapan lama sekolah, dan pengeluaran perkapita.
Kemudian dalam upaya memeratakan pembangunan terutama pendapatan, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah seperti mendorong peningkatan harga komiditi karet dan sawit melalui program hilirisasi, penciptaan lapangan kerja, mendorong tumbuh kembang UMKM dan koperasi, program Kelompok Wanita Tani (KWT) dan banyak program unggulan lainnya.
“Pengukuran indeks gini Kabupaten Muba tahun 2011-2021 cenderung fluktuatif. Pada tahun 2021, tingkat ketimpangan Kabupaten Muba adalah 0,326 (2021) meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 0,321. Kami sadari bahwa kerja-kerja fundamental seperti ini masih memerlukan upaya yang lebih keras dan program-program strategis yang terukur. Ketimpangan ini harus terus dikurangi dengan meningkatkan pemerataan akses masyarakat terhadap hasil-hasil pembangunan,”bebernya.
Lanjut Apriyadi, yang tidak kalah mengembirakan yaitu pertumbuhan ekonomi Muba menunjukkan tren positif setelah sempat mengalami perlambatan akibat pandemi Covid-19 turun hingga negatif pada tahun 2020 sebesar – 0,04%. Pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Muba kembali meningkat sebesar 3,42%. PDRB Kabupaten Muba dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) tahun 2021 sebesar 72.640,74 milyar rupiah, sedangkan PDRB Kabupaten Muba dengan Migas atas dasar harga konstan (adhk) tahun 2010 sebesar 46.128,39 milyar rupiah di tahun 2021.
Pemkab Muba juga menganggarkan anggaran 15 milyar rupiah lebih untuk membantu menekan dampak inflasi pasca penetapan kenaikan harga BBM bersubsidi. Pengalokasian anggaran ini nantinya untuk diberikan dalam bentuk bantuan sosial kesejahteraan keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah, penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan padat karya di 15 kelurahan dalam Kabupaten Muba, serta memberikan subsidi untuk sektor transportasi publik yakni tukang ojek, angkot dan speedboat.
Selain itu, dalam upaya pengentasan kemiskinan dan mendorong program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digagas oleh Gubernur Sumatera Selatan, Pemkab Muba juga menggencarkan program Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam upaya memberdayakan kelompok wanita untuk lebih produktif dan budi daya lele dalam drum di 15 kecamatan. Kegiatan ini mendapatkan pendampingan langsung dari Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Peternakan, dan Dinas Perikanan Muba untuk lebih cepat mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat.
Selanjutnya persoalan infrastruktur menjadi salah satu penopang penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dari tahun ke tahun Pemkab Muba terus berupaya meningkatkan, menambah, dan mengembangkan infrastruktur dalam rangka konektivitas antar wilayah, pemenuhan kebutuhan dasar (air bersih dan sanitasi), dan kualitas hidup masyarakat (kesehatan). Sepanjang 1.073 km jalan kabupaten terus ditingkatkan kualitasnya menjadi jalan mantap dengan target 100 persen sampai tahun 2026.
Sektor lain untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup warga Muba, yakni menggencarkan program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan relokasi rumah warga yang berada di bantaran sungai atau rawan terkena bencana. Bertahap program ini terus berjalan, selain menggunakan dana APBD dan APBN melalui Dinas Sosial dan Dinas Perumahan dan Pemukiman, Muba juga mengumpulkan dana zakat dari ASN Pemkab Muba yang kemudian disalurkan Baznas Muba melalui program bedah rumah untuk warga pra sejahtera. Sampai dengan September 2022, program RTLH yang sudah terealisasi dan tersebar di 15 kecamatan sebanyak 466 unit (Baznas 79 unit, Dinsos 76 unit dan Perkim 311 unit.
Persoalan blankspot juga terus di inventarisir melalui Dinkominfo Muba. Bahkan, tercatat di tahun 2022 bersama pihak provider, Dinkominfo Muba telah mendirikan tower menara provider di 12 desa di beberapa kecamatan. Kita juga targetkan, desa-desa pelosok di Muba tidak lagi kesulitan akses komunikasi, sehingga komunikasi dan informasi hingga ke pelosok dapat diakses oleh masyarakat Muba.
Apriyadi juga menambahkan, dalam rangka mengurangi beban pengeluaran belanja energi terutama gas rumah tangga, Pemkab Muba bekerja sama dengan Dirjen Migas dan PT Pertamina Gas Negara dengan memanfaatkan sumber gas yang melimpah di Bumi Serasan Sekate membangun jaringan gas rumah tangga (Jargas). Sejak tahun 2017 pemasangan jaringan gas rumah dimulai dengan 6.031 Sambungan Rumah (SR) dan pada tahun 2020 sebanyak 8.162 SR di tiga kecamatan yaitu Sekayu, Sungai Lilin, dan Bayung Lencir. Tahun 2022, Muba mendapat kuota sebanyak 2.925 SR untuk kecamatan Bayung Lencir.
“Tahun ini juga, bekerjasama dengan PT. PGN kota Sekayu akan dibangun jaringan gas mandiri sebanyak 2.500 SR. Dalam menjaga Kamtibmas, upaya pendekatan persuasif yang dilakukan oleh Pemkab, Forkopimda sampai ke pemerintah tingkat desa dalam mencegah tumbuhnya faham-faham radikalisme maupun terorisme juga terus dilakukan secara masif. Kabupaten Muba akan terus berkomitmen menjaga kondisi zero konflik tetap terwujud di bumi serasan sekate,”pungkasnya.
Editor : Ivi Hamzah