Laporan : April
LAHAT, Gemasriwijaya.Net – Upaya Percepatan Penuruan dan pencegahan Kasus Stanting Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten lahat (Dalduk),melaksanakan Orentasi pendampingan keluarga dalam penurunan Stunting ke bidan desa Kader KB dan PKK Desa sebanyak tiga orang perwakilan dari desa Masing yang ada di kecamatan Kikim kikim tengah.
Dengan Tim Pendamping Terdiri pokja IV kabupaten lahat , Seketaris IBI, dinas Pengendalian penduduk dan keluarga berencana serta didampingi camat Kikim Tengah.
Kabid Ketahanan kesejahteraan keluarga Sulfi Wartini S.E MM mengatakan kegiatan orientasi bagi kader tim pendamping keluarga dalam rangka penurunan stunting di daerah ini merupakan suatu langkah nyata, yang perlu dilakukan.
“Kegiatan yang berlangsung sehari ini, diikuti oleh enam Desa , yakni sungai Lari, perbamas tanjung Baru,muaralinsing, Banumas ” jelasnya, Kamis (14/7/2022).
Mereka terdiri dari bidan, selaku koordinator tim TPK (tim pendamping keluarga) di kampung. Sedangkan, anggotanya terdiri dari PKK kampung dan kader KB, yang ada di tiap desa .
“Tujuan pelaksanaan orientasi ini, dalam rangka meningkatkan SDM bagi kader tim-tim pendamping keluarga kita. Sehingga, diharapkan mereka memiliki bekal (ada ilmu) juga bahan untuk melakukan advokasi, edukasi dan informasi kepada masyarakat bagaimana kita mencegah adanya stunting ini sejak dini,” jelas Jeni.
Yaitu, dimulai dari pembinaan remaja. Baik remaja putri dan putra. Sehingga, pada saat mereka mempersiapkan diri sebagai pengantin mereka benar-benar sudah siap, baik dati segi fisik dan mental, dan secara khusus kesehatan reproduksi, urainya.
Jadi, intinya kita melakukan pembinaan, pendataan sejak dini. Mulai dari pendataan kepada setiap remaja-remaja, yang akan melakukan pernikahan.
Calon-calon pengantin itu kita data. Selanjutnya, kita buat pendekatan, pembinaan, dan sampai di tingkat pernikahan itu kita ke medinya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Tapi, juga sampai di pihak agama atau Kantor Urusan Agama (KUA) adanya berbagai pembekalan untuk mempersiapkan diri dalam memasuki usia perkawinan.
Kemudian, setelah memasuki usia perkawinan, pasangan usia subur ini kita backup atau kita dampingi lagi pada usia kehamilan. Sehingga, para pasangan usia subur ini boleh benar-benar memasuki usia kehamilan yang sehat.
Kita siapkan kehamilan yang sehat. Dengan, memperhatikan ‘kesehatan reproduksi’ bagi kedua pasangan tersebut.
Jadi, betul-betul ada pendampingan. Karena stunting ini bukanlah suatu penyakit, namun sebenarnya sebuah kondisi gagal tumbuh dari suatu anak, karena berbagai faktor. Jelas sulfi
Salah satunya juga, sambung Sulfi adalah kesehatan reproduksi sangat mempengaruhi. Apabila, usia kandungan seorang remaja belum siap untuk berproduksi, maka akan mempengaruhi tumbuh kembang janin di dalam kandungan.
Dan, juga faktor fisik atau kesehatan pada saat remaja perlu persiapkan. Sehingga, apabila ada keluhan sakit di dalam tubuhnya bisa diatasi sedini mungkin dilakukan pengobatan sebelum lanjut pada kehamilan.
“pada masa kehamilan terus akan ada pendampingan oleh para bidan untuk melakukan pemeriksaan, diadvokasi untuk terus didampingi dibawa ke Posyandu (klinik) untuk dilakukan pemeriksaan janin kandungan” Jelasnya
Dengan demikian, janin yang tumbuh dalam kandungan benar-benar tumbuh secara sehat. Kemudian tim dari PKK kampung mendampingi dalam hal, yang mungkin bantuan sosial apabila ditemukan ada yang membutuhkan asupan gizi.
Maka, dari PKK inilah yang akan melakukan koordinasi ke pihak-pihak pemerintah desa untuk memberikan dukungan sosial. Sehingga, ada tambahan asupan gizi bagi sang ibu hamil tadi.
“kader-kader ini akan mendampingi terus atau pemantau secara khusus untuk melaporkan ke pihak pemerintah desa”tuturnya.
Editor : Ivi Hamzah