Laporan : Toni R
PAGARALAM, Gemasriwijaya.Net – Kendatipun harga ‘Kawe’ (kopi) mengalami penurunan sebesar Rp 500 Perkilogram, hanya saja, petani asal Desa Pajar Bulan, Kecamatan Pajar Bulan tetap melaksanakan kegiatannya.
Sigit (50) petani asal Pajar Bulan membenarkan, memang harga kopi yang sudah dijemur dan ditumbuk terjadi penurunan harga.
“Sebelumnya harga berada diangka Rp 22.000 perkilo, kini menjadi Rp 21.500 perkilo. Ini dipengaruhi perayaan Idul Adha dan tahun ajaran baru (TAB),” ungkapnya, Rabu (13/7/2022).
Akan tetapi, sambung dia, penduduk yang mayoritas mata pencaharian sebagai petani ini, harus memanen kopinya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
“Walaupun demikian, kami harus memenuhi keperluan keluarga, misalnya, buat membeli alat-alat sekolah, pupuk, racun, dan memasak,” beber Sigit.
Senada, Temu (68) petani lainnya mengemukakan, terjadinya penurunan harga kopi tidak lain, disebabkan Idul Adha dan tahun ajaran sekolah.
“Apabila kopi dijual di Pajar Bulan hanya Rp 21.500 perkilo, kalau kita ke Kota Pagar Alam bisa Rp 22.000, tetapi, belum ongkosnya yang jauh hingga 30menit perjalanan,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, banyak petani disini menjual hasil kebunnya kepada tauke di desa saja, dari pada mesti ke Kota Pagar Alam.
“Makanya, kita jualnya tidak sekaligus, disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari rumah tangga saja,” pungkas Temu.
Editor : Ivi Hamzah