Laporan : Ivi Hamzah
LAHAT, Gemasriwijaya.Net – Sehubungan dengan banyaknya sapi yang terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Geramat Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat. Hari ini Minggu (29-5-2022) Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Mulak Ulu meninjau langsung ternak sapi yang terjangkit virus PMK. Kasus virus PMK yang menyerang puluhan sapi di desa Geramat telah menjadi PR besar bagi pemerintah kabupaten lahat untuk menanggulangi penanganan dan pengobatan pada sapi yang terjangkit virus PMK. Karena kasus virus PMK di desa Geramat sudah hampir mencapai 50% dari jumlah sapi keseluruhan.
Dengan banyaknya sapi yang terserang virus PMK, ketua BPP pertanian Kecamatan Mulak Ulu Hermansyah, mensosialisasikan ciri-ciri sapi yang telah terkena virus PMK dan cara perawatannya. Dijelaskan Herman, bahwa ciri-cirinya mulut berbusa, rahangnya bengkak, bibir dan kuku bernana dan mengelupas. Virus PMK ini perpindahan penyakitnya sangat cepat atau akut, karena virus ini bisa terbawa lalat dan angin. Kalau terbawa oleh angin lewat darat mencapai radius 60 kilometer, lewat laut 300 kilo meter perpindahannya.
“Yang terkena virus PMK ini bukan hanya sapi, tetapi hewan yang berkuku belah, seperti kambing, domba, babi, dan hewan sejenisnya,”terangnya dihadapan para peternak sapi.
Untuk pencegahan menularnya penyakit PMK ini, peternak harus rajin membersihkan kandangnya dan merawat kebersihan sapinya. Berikan asupan makanan dan minuman yang mengandung vitamin. Karena secara medis obat virus PMK ini belum ditemukan secara pasti obatnya. Namun tingkat kematian bagi sapi yang mengidap virus PMK masih minim, asalkan peternak rajin memberikan perawatan sepenuhnya.
“Dan untuk daging sapi yang terkena virus PMK dijamin aman untuk dikonsumsi,”tambahnya.
Hal senada juga dikatakan Kapolres Lahat AKBP Eko Sumaryanto Sik, melalui Kapolsek Mulak Ulu IPTU Arman Nasution, bahwa sapi yang mengidap virus PMK sudah menjadi kasus nasional. Untuk ia meminta pada seluruh peternak sapi dan kambing agar tidak terlalu khawatir, karena tingkat kematian sapi yang terjangkit virus PMK masih minim. Sebagai pencegahan dan penanggulangan, pihaknya bersama unsur tripika akan melaksanakan penyemprotan disinfektan secara massal pada setiap kandang ternak hewan, untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK pada ternak lainnya.
“Mulai hari ini kami akan melakukan penyemprotan disinfektan pada setiap kandang hewan yang berkuku belah sebagai pencegahan,”katanya.
Sementara itu Agustian Kepala Desa Geramat mengucapkan terimakasih kepada BPP Pertanian dan unsur Trifika yang telah memberikan sosialisasi tentang virus PMK ini. Hasil pendataan sapi yang terjangkit virus PMK di desa Geramat saat ini mencapai 40 ekor dari jumlah sapi keseluruhan 111 ekor. Sebagai pemerintah desa ia akan berkoordinasi dengan pihak BPP dan kecamatan bila nantinya ada penambahan kasus sapi yang terjangkit PMK ini.
“Kami minta pada peternak agar melaporkan setiap sapi yang terjangkit virus PMK, agar kami dapat melaporkan ke pihak terkait,”ungkapnya.
Selanjutnya unsur Trifika Kecamatan melakukan pengecekan dan penyemprotan disinfektan pada kandang sapi.
Editor : Riadi