Author : Toni Ramadhani
LAHAT, Gemasriwijaya.net – Meski sudah diberlakukannya Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng, namun sejauh ini di tingkat Kecamatan Pajar Bulan HET minyak goreng tidak berlaku sama sekali, contohnya di Desa Pajar Bulan, minyak goreng yang HET-nya Rp14.000 per liter masih dijual diatas HET yaitu Rp19.000 (sembilan belas ribu rupiah) per liternya.
Minyak goreng curah juga dijual dengan harga yang sama padahal, pemerintah sudah menetapkan HET yang terbaru yaitu 11.500/liternya.
“Di sini (Desa Pajar Bulan) harga minyak goreng masih mahal, HET tidak berlaku sama sekali. Oleh sebab itu, kami minta kepada Pemerintah Daerah jangan hanya di perkotaan saja membuka pasar murah khusus minyak goreng, di Desa ini juga harus di adakan, kita disini juga ekonomi tengah sulit. ” ujar Devi warga Pajar Bulan.
Devi juga meminta kepada pemerintah daerah baik itu Kepala Desa, Kecamatan, tidak terkecuali hanya di Pajar Bulan saja, melainkan se Kabupaten Lahat, supaya segera Pemerintah Daerah untuk berkoordinasi dan Pemerintah Daerah diminta untuk mengambil Langkah-langkah, misalnya dengan melakukan operasi pasar di tingkat Desa.
Mengingat karena tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga terjadi di kecamatan dan desa desa di pelosok Kabupaten Lahat.
“Saya tidak ingin program pemerintah ini hanya dinikmati oleh segelintir atau sekelompok orang, sementara yang semestinya menikmati tidak sampai sama sekali. Artinya sia- sia saja program ini, bila Pemkab tidak mengawalnya dengan baik, Kami harap ini harus menjadi perhatian Kepala Daerah, karena selain membangun
tujuan pemerintah juga adalah mensejahterakan masyarakat.“tegas Devi.
Dari pantau Media ini
memang ditingkat warung kelontong di Pajar Bulan minyak goreng murah ini masih sulit di dapatkan dan belum sama sekali ada langkah nyata dari Pemkab dalam mengawal program ini.