Editor: Prima Ramadhan
MUBA, Gemasriwijaya.net – Pemerintah menetapkan satu harga minyak goreng menjadi Rp14 ribu per liter. Namun kebijakan tersebut belum dirasakan seluruh masyarakat.
Warga di Muba,komplek Perumahan Griya Bumi Lestari(GBL) misalnya, masih kesulitan mencari minyak goreng satu harga atau yang sesuai dengan harga eceran tertinggi. Tak ada stok di pasaran membuat mereka resah.( Senin,21/02/2022)
“Sebelumnya saya sudah keliling kesana kemari coba cari minyak yang harganya Rp14 ribu tapi kok tidak ketemu,” kata Mira salah satu warga perumahan GBL Kecamatan Sekayu.
Menurutnya, sejak pemerintah menetapkan harga sesuai HET, hingga kini ia belum pernah mendapatkan barang tersebut.
“Sebelum di sini, sempat saya ke pasar randik yang ditunjuk pemerintah itu, tapi kok habis terus. Apa kurang pagi atau bagaimana juga kurang tahu,” ungkapnya.
“Kami berharap lah, Pemerintah dapat membantu kondisi ini agar tak berkelanjutan saja,”jelas mira
Hal senada juga disampaikan Ayu warga GBL lainnya yang kesulitan mencari minyak goreng dengan harga bersubsidi tersebut. Terpaksa karena menjadi salah satu kebutuhan wajib di dapur, ia membeli dengan harga tinggi.
“Saya kemarin sampai keliling ke Indomaret, Mini market, Alfamart, juga ke pasar tradisional di Sekayu tetapi minyak goreng yang seliter harga Rp14 .000 kosong, alhamdulillah saya mendapat kan minyak goreng dengan Harga Rp 24.000 per liter, meskipun harga nya mahal karena itu adalah kebutuhan terpaksa saya membelinya.” jelasnya.(Riki)