Laporan : Agung
PALEMBANG, Gemasriwijaya – Bertempat di the zuri Hotel Palembang 16-17 Juni 2021, Bupati lahat Cik Ujang SH didampingi, Asisten III, Kepala Bapeda Kabupaten lahat, Dinas Kesehatan Kabupaten lahat, Kepala Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten Lahat, kepala dinas DPMDES, Dinas perdagangan, dan Disperkim Kabupaten Lahat. Beserta Tim penilaian kinerja pemerintah Kabupaten kota Se-Sumsel Dalam Pelaksanan Stunting Terintergritas, Oleh Bapak Joni Awaludin, SE, MT, MA, didampingi tim, dari bapeda provinsi Sumatra Selatan, Dinkes Provinsi Sumatra Selatan, DPMD Provinsi Sumatra Selatan, DKPP Provinsi Sumatra Selatan, Disperkim Provinsi Sumatra Selatan,
Dalam Hal ini bertukar pikiran ataupun masukan untuk menciptakan kabupaten Lahat semakin BERCAHAYA, Sumsel MAJU untuk semua.
Pak Joni beserta tim yang di tunjuk oleh H Herman Deru Gubernur Sumatera Selatan mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Lahat, yang mana Bupati ikut dalam kegiatan Penilaian Kinerja Stunting guna mengetahui Penilaian Kinerja Konvergensi percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Lahat. Sektor pembangunan Bappeda Lahat Merupakan Leading sektor vital dalam hal perencanaan pembangunan yang merata, juga di dukung oleh dinas terkait Pemda, Ormas, Tim Pengerak PKK Lahat
perusahaan tambang, perangkat desa, sampai ke masyarakat harus lah secara bersama-sama Bersinergi, guna pencegahan dan penurunan Stunting di Kabupaten Lahat. Beliau selaku tim penilai mengharapkan pemerintah Kabupaten Lahat Kedepanya jangan kendor untuk menekan angka stunting.
“Jangan kendor demi untuk progres jangka panjang kedepannya,”ujarnya.
Sementara itu Bupati Lahat Cik Ujang SH, menyampaikan Lahat memiliki luas 4300 meter persegi, serta jumlah penduduk nya 431,394 jiwa. Kabupaten lahat memiliki 24 kecamatan 360 desa dan 17 kelurahan. Batas wilayah kabupaten lahat berbatasan dengan kabupaten Muaraenim dan kabupaten muaraenim sebelah selatan berbatasan dengan Bengkulu Selatan, Kota Pagaralam, sebelah timur berbatasan dengan kabupaten muaraenim ,sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Empat Lawang. Kabupaten lahat juga telah mempunyai pecahan kabupaten-kota di Sumsel ada dua yang pertama kota Pagaralam, satunya lagi kabupaten empat Lawang.
Perencanaan pembangunan jangka menengah kabupaten lahat tahun 2019 sampai tahun 2023 Perda no 2 tahun 2020, tentang Perda Kota Layak Anak (KLA) tentang pengukuran balita pendek atau stunting, Perbub no 47 tahun 2007 tentang unit pelaksanaan teknis perlindungan perempuan dan anak atau UPT PPA. Aksi penurunan percepatan stunting, data tahun 2019, 821 orang 2020 menjadi 1.821 orang
Tahun 2019 ada 11 Lokasi Stunting terdiri dari 9 desa dan 2 kelurahan. dapat diketahui tahun sebelumnya ada 5 desa dan 1 kelurahan yang mengalami peningkatan kasus stunting, dikarenakan jumlah balita yang di ukur pada tahun 2019 =60,4% sedangkan di tahun 2020 menjadi 80,3,3% sedangkan untuk 4 desa dan 1 kelurahan mengalami penurunan Kasus stunting dikarenakan interpensi yang tepat sasaran.
“Karena kami pemerintah daerah kabupaten lahat serius untuk mencegah stunting di kabupaten lahat kedepanya”,tegas mantan anggota DPRD Lahat ini.
Hasil panitia melalui ketua tim Joni
Lahat kabupaten lokus yang mana kabupaten pertama dari 6 kabupaten lokus dalam penilaian yang sudah mengumpulkan hasil pengukuran balita, ini juga Dikarnakan peran serta aktif dari dinas terkait seperti dinas kesehatan yang telah mengkordinir temen temen puskes kecamatan desa sehingga dapat menginput data pengukuran balita dengan cepat sehingga kurang lebih 83 % kalau di input datanya sampai sekarang dapat mencapai 90% ke atas untuk teman teman puskes walawpun sudah mencapai batas waktu tetap semangat mengumpulkan data pengukuran , diharapkan Kedepanya berkelanjutan rutin dilakukan setiap bulan, untuk pengukuran cukup tinggi mencapai 80, 3 % ada satu puskesmas yang tidak mencapai 50% yaitu puskesmas pakam baja mencapai 35,5%
Untuk data persentase data stunting dari Puskesmas dikab lahat , yang mana menurut standar who besarnya stunting di bawah angka 20% .
Sekali lagi joni mengucapkan selamat atas capaian inoud data tercepat 83,3%. Inoue data tercepat ini salah satu reward bagi kami yang mana lahat ditahun sebelumnya merupakan kabupaten yang tertinggal input datanya. Dan Sekrang kabupaten lahat berhasil mengejar ketertinggalannya. Inj merupakan keberhasilan kita, dengan aktif tidaknya Posyandu, yang dapat dilihat dari input data yang dikirim melalui website. Karena sekrang PKK dan unsur terkait Posyandu walau di tengah pandemi harus tetap jalan, tidak boleh berhenti. Upayakan bahwa setiap Posyandu tidak ada bayi yang tidak di timbang setiap bulanya, kalau capaian 80 %itu belum maksimal, apalagi cita cita bupati lahat Cik Ujang SH ingin zero stunting.
Kemudian dari sisi interfensi ada dua interfensi spesifik ini adalah tugas kita dinas kesehatan misalkan bagaimana ibu hamil tablet tambah dara mencegah anemia, ini merupakan salah satu pelayanan ibu hamil. Nah itu baru 30%upaya pencegahan stunting 70 % merupakan interpensi diluar kesehatan mencapai SDM yang mana masyarakat tidak boleh lagi buang air besar sembarangan. Bagaimana mengajak penduduk dengan menjalankan Mencuci tangan dengan sabun, dll sebagainya banyak faktor yang menunjang,
Mudah mudahan Kedepanya dengan pemahaman dan kesadaran masyarakat kabupaten lahat semoga mencapai predikat kabupaten sehat dapat tercapai.
Editor : Ivi Hamzah