Home / KABAR NASIONAL / Mengenaskan, Warga Gumay Temukan Mayat Di Curup Petai

Mengenaskan, Warga Gumay Temukan Mayat Di Curup Petai

Laporan : Ujang

LAHAT, Gemasriwijaya– Warga Desa Padang Gumay, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan mendadak digegerkan dengan ditemukannya sesosok mayat yang tertelungkup dengan kondisi sudah membusuk di atas bebatuan, tepatnya di kaki Curup Air Petai sekitar desa tersebut, Senin (1/3/2021).

Informasi meyebutkan, korban tidak lain adalah warga setempat bernama Fikri berusia 66 tahun, yang belakangan diketahui sudah menghilang sejak empat hari lalu. Kemduian dilakukan pencarian oleh kerabat dan warga, hingga hari ini korban diketemukan dengan bagian tubuh yang sudah tidak utuh lagi.

Warno (51) dan Icandri (40) adalah wrga yang pertama kali menemukan mayat korban Fikri. Oleh keduanya, penemuan itu langsung dikabarkan pada keluarga korban. Kemudian keluarga korban langsung melaporkan hal itu ke pihak Polsek Pulau Pinang, Polres Lahat.

“Korban sudah empat hari tidak pulang ke rumah, selanjutnya pihak kluarga beserta masyarakat desa melakukan pencarian terhadap korban. Dan pada hari ini Senin tanggal 1 Maret 2021 sekira jam 09.00 WIB, korban ditemukan dalam kondisi  tengkurap di atas bebatuan, serta kondisi tubuh sudah dalam keadaan rusak dan mengeluarkan bau busuk dan menyengat. Kemudian keluarga korban langsung menghubungi pihak polsek pulau pinang”, tutur Saksi.

Mendapat laporan, personil piket Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Regu I/A dan unit Reskrim Polsek Pulau Pinang beserta Unit Identifikasi Polres Lahat mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna melakukan olah TKP.

Kemudian petugas langsung mengevakuasi korban, selanjutnya korban dibawa dengan menggunakan ambulan Puskesmas ke rumah duka. Atas permintaan keluarganya, korban tidak dilakukan otopsi/Ver.

Kapolres Lahat, AKBP. Achmad Gusti Hartono, SIK didampingi Kapolsek Pulau Pinang dan Kasubbag Humas, Iptu. Hidayat melalui Paur Media, Aiptu. Lispono, SH membenarkan adanya penemuan masyat tersebut.

“Korban tidak dioutopsi. Dikarenakan menurut keluarganya, kuat dugaan kematian korban bukan disebabkan oleh suatu tindak pidana, namun kecelakaan pada saat hendak pegi atau pulang dari kebun yang melintasi lokasi TKP. Dan juga keluarga korban menyadari, bahwa kondisi jalan jurang yang terjal bebatuan serta kondisi korban sudah tua dan penglihatan sudah berkurang”, unagkap Lispono.

Editor : Ivi Hamsyah

Check Also

Donald Trump Akan Lebih Konservatif, Termasuk Terhadap Indonesia

Author: Nopi SMSI   JAKARTA, GmS – Presiden Donald Trump yang akan berkuasa mulai Januari …