LAPORAN : DEDI
/// Akan layangkan surat ke bapak presiden jika PT.KAI tidak mengoptimalkan pintu pengaman perlintasan
MUARAENIM, Gemasriwijaya – kereta api adalah salah satu alat transfortasi yang digunakan masyarakat untuk bepergian dan juga sebagian digunakan untuk pengangkut hasil tambang baik berupa batubara maupu minyak. Tetapi, jalur pelintasan kereta api yang melintasi pemukimam warga kerap terjadi insiden kecelakaan. Faktor penyebab kecelakaan yang kerap terjadi dilintasan kereta api diduga kurang adanya pengawasan dan alat pengaman lalu lintas kereta api ( pintu perlintasan).
Seperti yang terjadi dikota Muara Enim Kabupaten Muara Enim, saat ini perusahaan kereta api (PT.KAI) sudah ada jalur ganda untuk mengangkut hasil tambang, tentunya itu akan membuat masyarakat resah.
“Satu jalur aja sudah sering terjadi kecelakaan, apalagi jalur ganda seperti ini tentunnya akan menjadi bahan pertimbangan perusahaan PT.KAI dalam keselamat masyarakat,” ujar Rian, selaku salah satu masyarakat Muara Enim.
Bahkan, baru beberapa hari ini, dalam satu hari sudah ada dua kali insiden kecelakaan yang newaskan seorang warga Muara Enim dilokasi yang sama.
“Satu jam sekali kereta api melintas, bahkan ada yang setengah jam sekali. Untuk itu, meminta kepada pihak perusahaan, perlintasan kereta api yang melintasi pemukimam warga yang padat harus ada pintu pengaman,” pintanya.
Sementara itu, ketua Ormas Projo Kabupaten Muara Enim Deni Eka Candra meminta kepada pihak PT.KAI untuk mengoptimalkan Pintu pengaman perlintasan karena itu sangat penting peran dan fungsinya untuk keselamatan masyarakat.
“Segera mungkin pihak PT.KAI Harus memasang pintu pengaman perlintasan yang melintasi pemukiman padat penduduk,” ujarnya.
Ditambahkan juga oleh Deni, dirinya sangat meyayangkan karena PT.KAI itu sebagai salah satu perusahaan tranfortasi terbesar di Indonesi, tapi dikota Muara Enim masih banyak yang tidak ada pintu pengaman perlintasan.
“Maka dengan ini kami minta PT. KAI untuk dapat segera mengoptimalkan pintu pengaman perlintasan, agar tidak jatuh korban nyawa lebih banyak lagi, apabila tidak demi kepentingan sosial kami akan layangkan surat kepada Bapak Presiden” tegas Deni. (Jum’at, 26/02/2021).