Laporan : Aceng
GEMAS – LAHAT
Minum kopi, sekarang bukan lagi hanya bertujuan untuk menahan kantuk, tapi juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat masa kini. Penikmat kopi saat ini tidak hanya dari kalangan orang dewasa saja, tapi juga para remaja. Sehingga bisnis bubuk kopi menjadi salah satu ide usaha yang cemerlang.
Seperti yang diungkapkan Owner Coffe Dempo, Surapati yang menekuni usaha bubuk kopi robusta asli dari Kota Pagaralam produksi rumahan ini. Menurut pria 40 tahun ini, usaha kopi miliknya sebenarnya telah berjalan puluhan tahun lalu. Namun, penjualan hanya dipasarkan di sekitar toko sekaligus rumah produksi yang berada di Desa Lubuk Buntak, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam dan jika ada yang memesan. Seiring berjalannya waktu, usaha bubuk kopi yang juga memiliki peluang yang baik, dibarengi dengan tingginya permintaan dan banyaknya bahan baku, sehingga memutuskan untuk membuat sebuah merk dan dipasarkan secara luas.
” Sudah lama usaha ini, tetapi selama ini hanya menjual disekitar toko dan jika ada yang memesan. tetapi karena terus meningkatnya permintaan dan banyaknya bahan baku jadi kami memutuskan untuk membuat sebuah produk bubuk kopi asli dengan nama Demfo Coffee,” Kata Surapati.
Surapati yang juga membuka cabang di Kabupaten Lahat, berktekat, produk yang dimilikinya bukan hanya dapat menguntungkan untuk dirinya saja, akan tetapi dengan komitmen dan tekat, dirinya berharap melalui usahanya dapat menciptakan lapangan kerja.
” Jadi selain memperkenalkan kopi ini ke seluruh penjuru nusantara hingga manca negara, saya berkeinginan dari usaha yang saya miliki dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” harapnya.
Meski saat ini produksi Dempo Coffe belum bersekala besar, namun kehadiran Dempo Coffee bubuk Kopi Robusta Asli Kota Pagaralam ini sangat direspon baik oleh masyarakat. Buktinya, pemesan bukan hanya di wilayah Sumsel saja, namun sudah tersebar diseluruh wilayah, seperti Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi dan lainnya.
Hal itu ungkap Surapati lagi, dalam melakukan produksi yang saat ini mencapai 200 kilogram per minggu itu sudah memanfaatkan tenaga kerja. Mulai dari proses pencarian biji kopi super langsung ke petani, tentu saja berdampak baik bagi petani, kemudian proses rosting, penggilingan, packing yang memanfaatkan tenaga yang dapat diartikan menciptakan lapangan kerja meskipun masih bersekala kecil.
” Ya dari awal proses kita manfaatkan pekerja, kemudian pemasaran kita gunakan para reseller yang sudah bekerjasama, baik di Kabupaten Lahat, Empat Lawang, Palembang, Pulau Jawa Bengkulu dan lain lain, kami sangat berharap kelak dapat lebih besar lagi dan bisa menciptakan lapangan kerja lebih besar juga,” sampainya Minggu (8-11-2020.
Editor : Ivi Hamzah