Laporan : Ujang
GEMAS – LAHAT
Sepertinya, serangan wabah penyakit Demam Berdarah (DBD) di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lahat, belakangan ini memang harus menjadi fokus perhatian Pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat.
Setelah puluhan warga di Desa Jati Kecamatan Pulau Pinang yang sangat mengharapkan penyemprotan (Fogging) pembunuh jentik nyamuk beberapa waktu lalu, kini warga Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat yang juga terserang DBD dan minta untuk dilakukan fogging.
Okta selaku ayah dari Kelsa seorang anak yang baru seminggu lalu dirawat di Rumah Sakit DKT Lahat, saat ditemui di kediamannya pada Kamis malam Jumat (21/2/2020) sekira pukul 19:00 WIB mengatakan. bahwa ia sangat berharap agar pihak Pemerintah segera tanggap atas keluhan dari masyarakat yang terserang DBD seperti yang menimpa anaknya tersebut.
“Harapan kami bersama warga di sisni, jangan sampai sudah banyak yang masuk rumah sakit karena terserang DBD, baru dilaksanakan fogging. Tolong fikirkan nasib kami sebagai rakyat yang lemah ini, karena belum pernah sama sekali desa kami difogging, baik oleh Pemkab maupun Pemdes”, harap Okta.
Senada, Reti selaku ibu dari korban juga sangat mengharapkan supaya ke depannya pemerintah lebih mengedepankan kesehatan bagi rakyat, khususnya yang berada di desa-desa.
“Karena kepada siapa lagi kami meminta bantuan mengatasi wabah DBD ini, kalau bukan dengan Pemkab Lahat melalui Dinkes atau Puskesmas dan Pemdes”, kata Reti.
Mendapat kabar ini, Kapala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat, Ponco akan mengambil tindakan fogging fokus ke tempat di mana wabah DBD menyerang bersama-sama dengan Puskesmas, Pemdes dan Masyarakat setempat.
“Iya Pak. Setelah ada laporan baik dari puskesmas, maupun pihak rumah sakit, Dinkes akan ambil tindakan fogging fokus, dan bersama-sama warga serta Puskesmas dan pemerintahan desa diajak untuk bersama-sama melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dengan jadwal bisa diatur bersama-sama. Diharapkan fogging bisa berjalan lebih efektif, kalau dilakukan bersama2 warga”, terang Ponco.
Editor : Ivi Hamzah