# Mungkin Itu Kebijakan Dari Atas
Laporan : Repi Black
GEMAS-LAHAT
Ajlan, S. Pd keukeh mengaku tidak tahu-menahu soal mutasi 5 guru sertifikasi di sekolah yang ia pimpin.
“Tetap pada pendirian, saya tidak tahu soal mutasi ke 5 guru itu. Tahu-tahu SK mutasi sudah ada”, terangnya saat disambangi di ruang kerjanya Sabtu (11/01/2020).
Bahkan ia mempersilahkan bagi siapa saja yang mau mengecek di agenda, kalau dirinya yang membuat usulan pindah beberapa guru itu.
“Betapa hebatnya saya, kalau bisa memindahkan guru guru itu. Justru saya yang mau pindah, kalau bisa sedemikian rupa”, urainya.
Kalau masalah politik ataupun kebijakan pimpinanm, tambah Ajlan, malah dirinya lebih tidak faham.
“Bahkan untuk mempetegas tidak ada campur tangan kepala sekolah, saya membuat pernyataan terlampir di atas materai”, tegasnya.
Dilanjut Ajlan, sebagai imbas mutasi guru guru tersebut, terpaksa memberdayakan guru honor, agar proses belajar mengajar tetap berjalan. Dikatakannya, seandainya para guru yang mutasi ini berkeinginan mengajar kembali di SMP Negeri 1 Jarai, ia akan dengan senang hati menerima.
“Kita terima, tetapi harus ada persetujuan dari sekolah tempat mereka mengajar saat iniar. Karena memang sekolah ini masih kekurangan guru. Tapi disesalkans, sejak SK Keluar mereka melaporpun tidak ke sekolah yang baru, apalagi mengajar”, beber Ajlan.
Diakui Ajlan, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Lahat baru-baru ini ke sekolah, guna mengkonfirmasi perihal mutasi ke 5 guru sertifikasi itu.
“Ya pihak dinas datang, tetapi tindaklanjutnya belum ada”, ucapnya.
Seperti dilansir sebelumnya, dimutasi dadakan 5 guru sertifikasi SMP Negeri 1 Jarai tidak terima, mereka terancam tak terima tunjangan sertifikasi lantaran di sekolah yangb aru tidak mendapatkan jam mengajar alias nol jam.
Sementara Wakil Bupati Lahat, Haryanto berjanji akan mengecek persoalan yang terjadi di sekolah tersebut.
“Ya nanti akan saya cek.” janjinya.
Editor : RON