Laporan : Ivi Hamzah
GEMAS-LAHAT
Banjir bandang meninggalkan luka di hati warga Desa Keban Agung Kecamatan Mulak Sebingkai. Karena dalam kurun waktu 11 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2008, sudah terjadi kebanjiran akibat meluapnya sungai air Mulak. Namun pada waktu itu tidak separah yang terjadi saat ini. Pernyataan ini disampaikan oleh bapak Tamadin mantan kepala desa Keban Agung tahun 2008.
“Kalau tahun ini bukan sekedar banjir, tapi telah menghanyutkan beberapa rumah warga, dan persawahan warga yang siap panen,” terangnya.
Berikut hasil Assessment sementara mengenai Banjir Bandang Desa Keban Agung, Kecamatan Mulak Sebingkai, Kabupaten Lahat Propinsi Sumatera Selatan.
Rumah
- 10 Hanyut
- 9 Rusak Berat
- 58 rusak ringan
Mushola: 1 Rusak Berat
PAUD: 1 Hanyut
Sawah: Milik 32 KK, 24 hektar.
Los Pasar Kalangan: 2 Rusak Berat.
Tiga Kolam Ikan.
1 kolam ikan BUMDES.
Dan 6 irigasi persawahan di kecamatan Mulak Ulu dan Kecamatan Mulak Sebingkai.
Jumlah Jiwa terdampak
- Jiwa (Belum Terdata)
Pelajar: 58
Bayi: 10
Balita: 23
Lansia: –
Kebutuhan mendesak:
- Sembako
- Pampers
- PLP
- Susu
- Pakaian Bayi dan Balita
- Tikar
- Selimut
- Pakaian dan alat sekolah
- Dapur Umum (Warga terdampak menumpang tinggal di kediaman warga).
Data ini disampaikan Wasrianto, selaku ketua posko bencana banjir bandang di Desa Keban Agung Kecamatan Mulak Sebingkai.
Beberapa bantuan dari pemerintah Kabupaten, propinsi maupun ormas telah diterima posko bencana.
“Alhamdulillah beberapa bantuan seperti selimut, tikar, alat dapur dan lainnya sudah ada yang kami terima. Atas kejadian ini Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.
Tampak beberapa bantuan ini diserahkan langsung oleh gubernur, Bupati, Pangdam, Kapolda, secara simbolis pada warga yang terkena banjir bandang.
Editor : Ron