Laporan : Prima
GEMAS – LAHAT
Ratusan massa yang tak lain adalah warga Desa Banjar Sari, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, pagi ini, Senin (28/10/2019) sekira pukul 10.00 mendatangi Kantor DPRD dan Pemkab Lahat. Kedatangan massa pemilik lahan yang digusur oleh pihak PT. Bumi Gema Gempita (BGG) ini, guna meminta penghentian aktivitas perusahaan serta pertanggungjawaban atas penggusuran lahan yang belum diganti rugi.
Dalam Aksi ini pemerintah Kabupaten Lahat meminta perwakilan dari pendemo terdiri dari 7 orang untuk melakukan rapat bahas permasalahan lahan warga dengan pihak Pemkab Lahat, Rapat ini bertempat diruangan Sekda Lahat diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Lahat, Janusyah SH.MM, Asisten, Kepala Dinas Kepala Badan yang terkait.
Sekretaris Daerah (Sekda), Janursyah SH didampingi oleh Asisten II Setda Lahat menyambut baik kedatangan massa dari Desa Banjar Sari guna membahas permasalahan lahan warga yang di serobot oleh PT. BGG akan segerah memerintahkan tim untuk mengetahui atau cek lokasi lahan milik warga tersebut.
“Kami perintahkan Dinas PU PR untuk cek lokasi ke lapanagan dan jagan lama- lama segeralah selesaikan permasalahan masyarakat ini dengan perusaah PT. BGG tersebut. Karena dokumen dari masyarakat sangat lengkap dan segerah cek ke lapangan,” ucap Sekda.
Lanjut Sekda Lahat, Janursyah SH.MM
Perintah segerah membuatkan surat untuk pihak Perusahaan PT. BGG jagan melakukan aktivitas yang belum dilakuan pihak perusahaan tersebut.
“Hari ini juga kami perintahkan juga Dinas PU PR untuk melayangkan surat ke perusahaan PT. BGG untuk melakukan aktivitas lahan warga. Kalau yang sudah dilakukan oleh perusahaan nanti kita lengkapi data data dari temuan kita dan Warga. Bahwa masyarakat Desa Banjarsari minta ganti rugi kepada perusahaan, karena data warga ini sesuai dengan bukti kepemilikan yang sah, dan setelah itu tanggal 6 November untuk ngecek data kepemilikan perusahaan PT. BGG,” jelas Sekda saay Konfirmasi oleh Media ini.
Erwin selaku koordinator aksi, mengatakan, pihaknya mendesak kepada pemkab Lahat untuk memberikan surat kepada perusaahan PT. BGG yang mana lahan milik warga diserobot oleh perusahaan, sekitar tanggal 26 sampai 28 maret 2019 terjadilah penggusuran lahan masyarakat desa Banjarsari.
“Disini kami memintak kepada Pemkab Lahat memberikan surat untuk perusahaan untuk setop melakukan aktifitas mereka, dan kami memintak kepada pemkab lahan segara panggil pihak perusahaan, kalau ini tidak ada titik permasalahan kami akan melakukan aksi di lapangan segera tutup aktivitas perusahaan tersebut, karena masyarakat merapi sangat krisis kepercayaan kepada pemerintah kabupaten lahat.” ungkap Erwin.
Editor : Ivi Hamzah