Laporan : Dedi S
GEMAS – MUARAENIM
Harga Kopi daerah Semendo Kabupaten Muara Enim turun drastis, dari kisaran harga Rp 20.000 sampai Rp 22.000 menjadi Rp 16.500 perkilo. Hal tersebut memang dikarenakan pasaran harga yang turun drastis.
Salah satu warga Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim Agus mangatakan, saat ini para petani kopi daerah kami mengeluh karena harga kopi menurun drastis. Menurunnya harga kopi bukan karena kemarau saja tapi karena harga pasaran memang turun mungkin karena kualitas kopi yang membuat harga turun.
” Kemarau panjang saat ini juga salah satu faktor menurunnya kualitas kopi sehingga harga kopi menurun,” tuturnya. Senin, (16/9/2019).
Sementara itu, Calon Kades Desa Pajar Bulan Herli mengatakan, menurunnya harga kopi karena harga pasar memang turun dan juga kualitas kopi saat ini juga turun karena kemarau penyebab kualitas kopi turun. Turunnya harga kopi saat ini mempengaruhi kebutuhan ekonomi para petani. Bayangkan saja harga beras Rp 10.000 perkilo belum lagi gula dan lainnya sedangkan harga kopi cuma Rp 16.500 perkilonya, otomatis ekonomi petani sempit. Jika harga kopi mencapai Rp 20.000 lebih perkilonya, petani akan senang.
” Saya berharap para petani dapat meningkatkan kualitas kopi itu sendiri dan semoga harga pasaran kopi dunia meningkat agar masyarakat petani kopi menjadi senang dan ekonomi mereka tidak sempit lagi,” kata Herli selaku calon Kades Desa Pajar Bulan.
Ditambahkan juga oleh Ansori selaku Toko pemuda Semendo, anjloknya 25% harga kopi membuat para petani kopi menjerit karena ekonomi mereka sempit.
“Kita berharap harga kopi secepatnya naik kembali agar para petani kopi daerah Semendo ekonomi mereka tidak sempit lagi,” tutupnya.
Editor : Ivi Hamzah