Laporan : Armansyah
GEMAS – MUARAENIM
Sebagailokasi objek salah satu materi uji, Para penguji dan seluruh peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Gedung Serba Guna (GSG) PT Bukit Asam (PTBA) Tbk Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, melakukan simulasi dan peninjauan ke lokasi penambangan batubara, Kamis (12/9/19).
Dengan menggunakan 2 bus milik PTBA, para peserta dan penguji diajak mengelilingi setiap lokasi yang berkaitan dengan materi yang mengangkat cerita tentang sejarah eksplorasi batubara di PTBA di masa-masa sebelumnya.
Adapun lokasi yang dikunjungi itu, diantaranya Anjungan Tambang Air Laya, Terenlodi Stasiun Satu (TLS 1), Kolam Penampungan Lumpur (KPL) dan tempat Pembibitan Tanaman.
Manager Perencanaan Operasi Galian PTBA, Surahman saat tiba di lokasi Anjungan Tambang Air Laya ini menceritakan, bahwa lokasi itu merupakan Tambang tertua di Tanjung Enim. Tambang ini, menurutnya, dibuat mulai pada tahun 1923. Kemudian dikembangkan lagi menjadi tambang terbuka.
“Ini adalah rencana tambang ke depan, saat ini sudah mulai dilakukan penggalian, luasnya sekira 400 hektar. Tambang Air laya ini mempunyai target sekitar 245juta ton”, ujar Surahman.
Sementara, di lokasi TLS 1, Surahman didampingi Asmen 1, operasi Penanganan Batubara Samsu Warman, mengenalkan lokasi TLS 1. Diuraikannya, lokasi ini adalah tempat Stadiun pemuatan batubara. Di sini ada Empat (4) tempat Stasiun pemuatan Batu Bara, ada Dua (2) Stasiun yang lokasinya dibagian Barat ada Dua (2) Stasiun dibagian Timur.
“Kebetulan saat ini lagi pengisian batubara, pengisian ini lebih dari 200 ton lebih persatu jam, dengan satu rangkaian berisi 60 gerbong, di Tahun 2019 ada 27,2 juta ton. Batubara yang dikirim berasal dari Tambang Anjungan yang akan diturunkan di stasiun Tarahan, dengan masing masing isi gerbong 50 Ton”, pungkasnya.
Editor: Ivi Hamzah