Gema Sriwijaya www.gemasonline.net
Related Articles
Laporan : Ivi Hamzah
GEMAS – LAHAT
Musim kemarau yang sudah memasuki hampir dua bulan lebih ini, sangat dicemaskan oleh masyarakat, khususnya daerah Kabupaten Lahat. Karena sumur-sumur semenjak kemarau sudah mulai menyusut ada pula yang sudah sampai kekeringan. Apalagi mayoritas penduduk kabupaten lahat sebagian besar adalah petani, sudah pasti di musim kemarau seperti sekarang ini, lahan dan tanaman sudah sangat kekeringan. Lebih cemas lagi kalau daun-daun dan ranting pohon yang mengering tersebut tersulut api, seperti yang terjadi hari ini Senin (12-08-19) di bukit batu Desa Tanjung Mulak Kecamatan Pulau Pinang Kabupaten Lahat. Bukit batu yang penuh dengan semak belukar di atas jalan raya Lahat – Pagaralam ini, sangatlah rawan terbakar jika musim kemarau tiba. Karena lahan bebatuan ini ditumbuhi ilalang dan tetumbuhan kecil yang mudah terbakar. Beruntung api cepat dipadamkan, sehingga kebakaran hutan dan lahan tidak melebar ke lahan perkebunan warga.
Pernyataan tersebut disampaikan Camat Pulau Pinang Ibu Darmi Valentina. BA, saat diwawancarai di lokasi kebakaran. Dijelaskan oleh camat, bahwa kedatangannya ke lokasi kebakaran karena melihat mobil pemadam kebakaran (Damkar) lewat, untuk memadamkan api di bukit batu Tanjung Mulak.
“Kita dapat kabar dari telpon, katanya ada lahan kebakaran di daerah tanjung mulak, dan langsung kita menuju ke lokasi, kita lihat mobil damkar sedang memadamkan api,” kata camat yang belum genap dua bulan menjabat ini.
Menyoal asal-usul api, pihaknya belum mengetahui secara pasti, dari mana datangnya api. Namun ia sangat berharap pada masyarakat di musim kemarau seperti ini janganlah melakukan pembakaran lahan, meskipun lahan tersebut milik petani yang ingin membuka lahan baru. Ia bersama unsur TRIPIKA Pulau Pinang selalu menghimbau di setiap ada pertemuan dengan masyarakat, agar berhati-hati dengan api disaat musim kemarau seperti ini.
“Kebakaran ini mungkin sengaja dilakukan oleh orang yang tak bertanggung jawab, yang tak memikirkan bagaimana dampaknya,” jelasnya.
Senada dengan Kav. Efendi Simarmata, Danramil 405/07 Pulau Pinang yang berada di lokasi kebakaran. Ia bersama anggota dan masyarakat berusaha memadamkan api diketinggian lebih kurang 100 meter dari jalan raya, yang tak terjangkau oleh selang Damkar. Dijelaskan Danramil, bahwa titik api pertama berada di bawah, karena kencangnya angin dan tebingnya bukit batu, hingga api cepat membesar dan naik keatas.
“Beruntung, dari dinas kebakaran cepat tiba di lokasi hingga api cepat dipadamkan. Kalau telat, bisa-bisa lahan perkebunan karet dan kopi warga habis dilalap api,” jelasnya.
Pihaknya bersama kepolisian dan pemerintah, selalu mensosialisasikan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLAH). Karena apabila ketahuan dengan sengaja membakar hutan akan dikenakan denda dan hukum menurut undang-undang yang berlaku.
“Kami himbau pada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan disisi jalan atau ditempat yang rawan terbakar, takut api tidak dapat terkontrol,” ucapnya.
Tampak empat mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kebakaran, untuk memadamkan api. Suhardi, selaku mewakili dari dinas pemadam kebakaran saat dimintai keterangan menjelaskan, bahwa ia bersama rekan-rekannya begitu mendapat kabar dari masyarakat, bahwa ada kebakaran di bukit batu Tanjung Mulak pihaknya langsung bergegas ke lokasi kejadian.
“Beruntung api cepat kita padamkan, hingga tidak menyebar ke perkebunan warga,” ungkapnya.
Tampak hadir juga di lokasi kebakaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana kabupaten lahat (BNPB). Berkat bantuan dan kesigapan para petugas, hingga tak kurang dari satu jam api cepat dipadamkan.
Penyataan tersebut disampaikan Margono, dari BNPB Lahat saat di lokasi kebakaran. Bahwa dengan cepatnya bantuan dari Damkar dan masyarakat, hingga api dengan cepat dipadamkan.
“Alhamdulillah api sudah dipastikan padam, adapun lahan yang terbakar ini kurang lebih satu hektar,” pungkasnya.
Editor : Jack M
