Laporan : Dedi S
GEMAS – MUARA ENIM
PTBukit Asam (Persero) melaksanakan Acara Puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) di Gedung Serbaguna PTBA di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim. Tampak hadir dalam kegiatan ini pihak Polres, Kodim, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim juga siswa SMP dan SMU/SMK serta rekan kerja PTBA, Sabtu (10/08/2019)
Suryadi selaku Manager PLPT Ketua Pelaksana HLHS mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh anak-anak sekolah dan instansi serta rekan kerja PTBA dan masyarakat umum dengan berbagai kegiatan seperti penanaman seribu pohon dan lainnya.
“Dengan tujuan untuk menjaga lingkungan hidup “Biru Langitku Hijau Bumiku”, kata Suryadi.
Semantara General Manager (GM) UPTE PTBA, Suhedi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Muara Enim, khususnya di wilayah Tanjung Enim yang peduli lingkungan, yang tepatnya diperingati pada tanggal 5 Juni 2019. Dikatakannya, hari ini merupakan puncak acara hari lingkungan hidup.
“Hal ini sudah kita laksanakan kemarin sampai dengan hari ini puncaknya, banyak kegiatan yang sudah dilakukan.Kalau acara lingkungan hidup ini sesuai dengan visi dari perusahaan kita, menjadi perusahaan kelas dunia yang peduli dengan lingkungan. Kalau tahun kemarin tema kita memerangi sampah plastik, sekarang tidak ada lagi plastik itu, udah diganti sama gelas. Sesuai edaran ESDM, dan saya juga sampaikan juga di PTBA, biar kita tidak boleh lagi menggunakan plastik, karena plastik itu sulit terurai,” ungkapnya.
Masih kata Suhedi, beberapa hari yang lalu pihaknya juga telah mengadakan lomba membersihkan sampah di bantaran Sungai Enim yang juga mengambil perambahan sampah plastik.
“Di tahun ini tema peringatannya Beat Air Pollution, jadi kita memerangi polusi udara, sekarang pemerintah giat-giatnya melakukan pembuatan pasar untuk menciptakan kendaraan-kendaraan yang menggunakan energi listrik. Kalau dulu, kita berlomba-lomba membangun PLTU dengan sumber batu bara, tapi ke depan mulai dikurangi dengan adanya beberapa prosedur, tentunya diharapkan kendaraan kendaraan itu berkurang,” ujarnya.
Pemerintah sekarang, sambung dia, sedang gencar-gencarnya untuk menangani emisi, baik emisi dari kendaraan pabrik dan sebagainya. Intinya adalah bagaimana menciptakan kelestarian, menjaganya hingga keseimbangan lingkungan terjadi. Dijelaskannya, kalau itu tidak dilakukan, maka yang terlihat banjir, karena keseimbangan lingkungan sudah tidak terbentuk.
“Bagaimana kita mau sehat, kalau lingkungan kita tidak sehat. Jadi yang terpenting bagaimana kita peduli terhadap lingkungan, mulai dari lingkungan diri kita sendiri dulu, menciptakan lingkungan yang sehat, Insya Allah, kita akan sehat. Mari kita sama-sama jaga lingkungan, meningkatkan kepedulian, meningkatkan budaya kita terhadap kelestarian lingkungan hidup,” pesan Suhedi.
Editor : Ivi Hamzah