Laporan : Dedi S
GEMAS – MUARAENIM
Bupati Muara Enim Ir H Ahmad Yani, MM, dan istrinya Ir Sumarni Ahmad Yani dan Wakil Bupati Muara Enim H Juarsah SH dan istrinya Nurhilyah Juarsah, bersama unsur Forkompimda dan kepala OPD yang hadir melakukan panen raya padi sawah tadah hujan IP 200 di Desa Tanjung Jati Kecamatan Muara Enim, Rabu kemarin(10/7). Panen raya tersebut merupakan simbolis atas dipanennya padi sawah tadah hujan IP 200 di Ataran Lecah Paye seluas 650 hektar yang dikelola Gabungan Kelompok Tani(Gapoktan) di empat desa yakni Desa Tanjung Jati, Desa Muara Lawai, Desa Lubuk Ampelas dan Desa Karang Raja dalam Kecamatan Muara Enim.
Kepala Desa Tanjung Jati, Sarjuni dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat dan Gapoktan di desanya mengucapkan banyak terima kasih atas kedatangan sekaligus berkenannya Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim untuk melakukan panen simbolis padi sawah tadah hujan IP 200 di desanya. Dikatakan dia, ataran sawah Lecah Paye di desanya ditanami seluas 650 ha padi jenis IP 200. Namun, baru siap dipanen seluas 325,5 ha.
“IP 200 di sawah tadah hujan merupakan inovasi sejak tahun 2015 lalu dan mencapai tahap sempurna dari bibit IP 200 pada tahun ini. Para petani siap menerima anjuran teknologi dan siap melaksanakan IP 300, dimana jadwal tanam dijadikan tiga tahap yakni januari, april dan bulan september. Namun kendala yang dihadapi petani saat ini adalah berupa antisipasi kekeringan dan benih sawah tadah hujan. Untuk mengatasi kekeringan, Gapoktan mengusulkan ke Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura berupa pembuatan sumur bor sebanyak 30 unit dimana sekarang cuma ada 5 unit,” ungkap Sarjuni.
Menanggapi hal ini, Bupati Muara Enim Ir H Ahmad Yani MM merasa bangga melihat sawah tadah hujan IP 200 sudah 2 kali tanam dan panen dalam setahun. Apalagi ke depan para petani menginginkan pelaksanaan IP 300 untuk itu akan disupport Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Dikatakan Bupati pelaksanaan IP 200 di sawah tadah hujan merupakan inovasi dari petani sebagai upaya dan harapan dapat meningkatkan produksi padi dan beras dalam mencapai lumbung pangan di Muara Enim dan lumbung pangan di Sumatera Selatan. ” Ini bukti kesungguhan masyarakat Tanjung Jati dan ini ni menambah semangat kita untuk memberikan bantuan dan upaya-upaya seperti diversifikasi, intensifikasi dan inovasi serta penerapan teknologi dalam penerapan IP 200 ini dalam mencapai peningkatan produksi pangan,” kata Bupati.
Dilanjutkan Bupati, pada tahun 2020 Muara Enim direncanakan akan menjadi tuan rumah pertemuan daerah kelompok tani nelayan andalan(KTNA) se Sumatera Selatan yang akan dihadiri sebanyak 3500 inovator dalam bidang pangan dan ini tinggal menunggu SK gubernur untuk penunjukan Kabupaten Muara Enim sebagai tuan rumah dan ini juga menjadi motivasi semua pihak untuk lebih giat lagi berinovasi dalam bidang pertanian. ” Harapan kami dengan terjadinya peningkatan produksi di desa Tanjung Jati, Lubuk Ampelas, Muara Lawai dan Karang Raja juga akan meningkatkan ekonomi lokal dan penanganan masalah kemiskinan di desa ini. Untuk itu kami memberikan apresiasi kepada Ketua dan anggota gapoktan cahaya bintang Desa Tanjung Jati, kepala desa, camat, dan stakeholder yang terlibat,” ucap Bupati.
Terkait permintaan Gapoktan di di ataran Lecah Paye berupa pompa sumur bor, kata Bupati, sepertinya dengan inovasi pemanfaatan listrik tenaga surya untuk menghidupkan pompa dapat menjadi pilihan bagi petani. ” ini contoh inovasi sederhana namun bila pompa yang listriknya berasal dari tenaga surya ini berhasil maka tentu akan dapat menjadi contoh bagi gapoktan lain di kabupaten Muara Enim. Terkait permintaan penambahan sumur bor yang kurang sebanyak 25 unit akan diupayakan pada APBD perubahan 2019 atau APBD 2020 mendatang,” tukas Bupati.
Editor : Ivi Hamzah