Laporan : Dedi S
GEMAS – MUARAENIM
Anggaran untuk Paskibraka meningkat dari sebelumnya tahun 2018, anggran paskibraka diduga sekitar 1,2 miliyar dan tahun 2019 diduga meningkat sebesar 1,6 miliyar. Namun, pas penyeleksian peserta paskibraka yang diambil dari berbagai perwakilan sekolah yang ada dalam seluruh Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim sedikit mencurigakan. Pasalnya, sewaktu tim dari pihak Dinas Pemuda Dan Olahraga melakukan kunjungan ke sekolah setiap Kecamatan tanpa memberi tahukan terlebih dahulu kepada pihak Pemerintahan Kecematan.
“Tidak ada surat dari pihak dispora bahwa mereka akan mengunjugi sekolah dalam wilayah Kecamatan Kita,” ujar salah satu Camat.
Dilanjutkan kembali pada waktu penyeleksian anggota paskibaraka, dari sekian banyak perserta yang tidak lulus, rata-rata mereka tidak lulus tanpa ada musyawarah terlebih dahulu dari tim penyeleksi Dispora.
“Untuk anak laki-laki tinggi harus minimal 170cm, anak saya kurang 1 cm, langsung tidak dikabarkan tidak lulus,” ujar salah satu wali calon anggota paskibrakan tersebut.
Hal tersebut menimbulkan pertanyaan, ada apa dengan penyelesksian anggota paskibraka tahun 2019 ini??, diduga adapun anggota peserta paskibraka yang lulus ada yang tingginya tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan??. Mengapa dengan anggaran 1,6 miliyar tersebut penyeleksian anggota paskibrakan diduga dilakukan secara tertutup?.
Sementara itu, Kabid organisasi dan kepemudaan Dinas Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Muara Enim ketika dikunjungi diruang kerjanya sedang tidak ada.
” Maaf Pak, Kabid kami sedang tidak masuk pak,” tutur salah satu staff dispora tersebut. Rabu, (19/6/2019).
Editor : Ivi Hamzah