Laporan : Ron
GEMAS – LAHAT
Sejumlah massa yang tergabung dalam Relawan Demokrasi (RDI), pagi ini, Senin (22/4/19) sekira pukul 10 sampai dengan pukul 11.0l30 mendatangi Sekretariat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lahat di Jalan Mayor Ruslan I, tepatnya di dekat SMA Negeri 1 Lahat. Kedatangan RDI ke Kantor badan independent ini, bertujuan untuk menyampaikan aspirasinya serta mempertanyakan tindaklanjut terkait dugaan praktek Money Poltic (Politik Uang) pra Pemilu yang digelar pada 17 April 2019 lalu.
Menurut orator aksi, Sundan, pihaknya telah menemukan berbagai isyu dan data tentang dugaan Money Politic dalam Pemilihan Legislativ (Pileg) yang terjadi di Daerah Pemilihan (Dapil) I Kecamatan Kota Lahat dan juga di Dapil IV Kecamatan Muara Payang dan sekitarnya.
“Mengapa hingga saat ini belum ada tindakan hukum yang nyata dari pihak Bawaslu atas 2 temuan dan laporan ini”, tanya Sundan, di hadapan Ketua Bawaslu Kabupaten Lahat, Andra Juarsyah, S. Pd. I didampingi Divisi Penindakan Paigal, SP.
Pertanyaan senada juga dilontarkan oleh Koordinator Aksi, Febri Ardiansyah. Menurut dia, jika laporan Money Politic seperti yang diberitakan sejumlah media pra Pemilu itu segera ditindak tegas, maka kemungkinan akan terjadinya Money Politic itu akan jera dengan sendirinya.
“Ini, yang ada diberita ini. Mengapa berhenti sampai di sini..??”, katanya mempertanyakan sembari memperlihatkan print out berita di sebuah Media Online di Kabupaten Lahat.
Pihaknya, menurut Febri, meragukan kinerja Bawaslu Kabupaten Lahat yang dinilai lamban dalam melakukan pengawasan, pencegahan dan penindakan terhadap para Calon Legislativ yang bermain politik uang tersebut.
“Jadi di mana tindakan dari pihak Bawaslu mulai dari tingkat PTPS, PPL hingga ke Penindakannya. Kami juga mempertanyakan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari Bawaslu, mengapa sampai terjadi Money Politic ini”, ungkap dia.
Sempat terjadi ketegangan :
Ironisnya, saat Ketua Bawaslu Lahat, Andra Juarsyah menyikapi aspirasi para pendema, Andra menerima dengan baik kedatangan massa.
“Jika memang ada laporan terkait dugaan Money Politic yang ingin disampaikan, mari kita bicara dan sampaikan laporan kalian. Pintu Bawaslu selalu terbuka selama 24 jam untuk siapa saja yang ingin melapor”, ajak Andra.
Hanya saja, ketika pihak Bawaslu mengajak pihak pendemo untuk masuk ke sekretariatnya, para pendemo justru menolak dan tidak akan melakukan koordinasi.
“Yang kami butuhkan adalah tindakan tegas dari Bawaslu, terhadap para pelaku Money Politic ini. Jika kami melakukan diskusi dan koordinasi, itu namanya bukan menyampaikan aspirasi”, tolak massa.
Alhasil ketegangan dapat diredakan oleh petugas Polres Lahat yang dikomandoi oleh Kabag Ops, Kompol. Jossi yang memang sudah siaga sejak sebelum aksi berlamgsung.
Usai menyampaikan aspirasinya, para pendemo secara bersamaan dan tertib meninggalkan Sekretariat Bawaslu Kabupaten Lahat.
Dikonfirmasi di ruang kerjanya, Andra Juarsyah didampingi Paigal mengaku akan fokus menindaklanjuti 2 laporan yang telah masuk ke pihaknya. Hanya saja, dikatakan Andra, pihaknya masih harus berhati-hati dalam melakukan tindakan.
“Sesuai dengan prosedur, kami harus mengumpulkan data-data yang lengkap. Mulai dari pemanggilan terhadap para saksi, hingga Caleg yang terlapor. Namun yang jelas, kami tidak akan diam dalam menyikapi setiap laporan yang masuk”, terang Andra menandaskan.
Editor : Ivi Hamzah