Laporan : Tim Gemas
GEMAS – MURATARA
Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), HM Syarif Hidayat diwakili Pj Sekda Kabupaten Muratara, H Zainal Arifin Daud meresmikan pembangunan Jembatan Gantung di Dusun Napal Maling, Desa Noman dan Desa Embacang, Rabu (23/1).
Jembatan gantung ini sendiri dibangun dengan menggunakan anggaran dibantu Yayasan Bumi Insan Mandiri (Dari Bandung). Sementara dikerjakan Komando Distrik Militer (Kodim) 0406/MLM, Relawan Vertical Rescue (Dari Bandung), BPBD Kabupaten Muratara, masyarakat Dusun Napal Maling, sejak Kamis 17 Januari 2019 lalu. Atau selama 5 hari sesuai dengan target yang ditentukan.
Saat peresmian Jembatan Gantung itu, Sekda didampingi Dandim 0406/MLM Letkol Inf M A’an Setiwan, S.Sos, Plt Kepala Dinas Pendidikan Ratna Wati, Perwakilan Yayasan Bumi Insan Mandiri, Siska Diana, Kepala BPBD Zulkifli, Danramil Kecamatan Rupit, Evi Sugiarto, Kepala Desa Noman, Taupik Haris Beraman, BPD dan perangkat desa. Serta Kepala Desa Embacang Sudirman dan puluhan tokoh masyarakat Desa Noman dan Desa Embacang.
Setelah peresmian jembatan, Bupati Muratara H.M Syarif Hidayat pada saat pelepasan Relawan Vertical Rescue (Dari Bandung) dan Yayasan Insan Mandiri di halaman Kantor Bupati Muratara menyampaikan bahwa atas nama Pemkab Muratara mengucapkan terima kasih kepada Dandim 0406/MLM, Yayasan Bumi Insan Mandiri, Vertical Rescue (Dari Bandung), serta seluruh unsur terkait, tanpa bantuannya pembangunan jembatan gantung di Dusun Napal Maling belum terlaksana seperti sekarang.
“Jembatan Gantung ini sangat penting bagi masyarakat Dusun Napal Maling saat beraktivitas sehari-hari, terkhusus bagi anak-anak sekolah dasar. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih setinggi-tingginya,” ucap Bupati.
Orang nomor satu di ‘Bumi Berselang Serundingan’ ini menyebutkan, Muratara baru berumur 5 tahun sedangkan ia baru menjabat selama tiga tahun. “Tentu di sana-sini masih banyak kekurangan. Tapi Alhamdulillah Kabupaten Muratara sudah terlepas dari Daerah Otonomi Baru (DOB). Sekali lagi saya ucapkan apresiasi kepada Dandim 0406, Yayasan Bumi Insan Mandiri, Vertical Rescue (Dari Bandung) masyarakat Dusun Napal Maling terkhusus pada Guru Garis Depan (GGD), yaitu Koko Triantoro yang ‘menerobos’ akan pembangunan jembatan gantung Dusun Napal Maling,” ungkap Bupati.
Di tempat terpisah Pj Sekda Kabupaten Muratara, H Zainal Arifin Daud saat meresmikan Jembatan Gantung mengatakan, sebelumnya ia menyampaikan salam rindu Pak Bupati Kabupaten Muratara, H.M Syarif Hidayat. “Beliau tak bisa hadir karena ada suatu pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan, namun ini semua tidak mengurangi rasa hormat, cinta, sayang dan rindu Bupati terhadap masyarakat Dusun Napal Maling. Ucapan terima kasi saya sampaikan kepada Komando Distrik Militer (Kodim) 0406, Relawan Vertical Rescue (Dari Bandung), serta masyarakat Napal Maling telah membantu pekerjaan pembangunan Jembatan Gantung, dengan waktu sangat singkat ini. Kalau tidak salah pembangunanya dimulai sejak Kamis 17 Januari 2019 lalu, berarti pembangunan jembatan Gantung hanya di selesaikan dalam waktu 5 hari,” jelas Sekda juga menyebutkan juga Koko ini adalah salah satu GGD yang ditugaskan di Dusun Napal Maling. Sekda menilai Koko banyak inovasi hingga patut diberikan penghargaan, tolong Dinas Pndidikan perhatikan bagi Guru yang berprestasi, berilah ia penghargaan agar nanti bisa di jadikan contohkan oleh Guru yang lain sehingga akan muncul Koko yang lainnya.
“Kami dari Pemkab terus akan membantu serta support masyarakat di Muratara untuk kemajuan dunia pendidikan. Saya minta kepada anak-anak masi duduk di bangku SD, terus belajar dan semangat karena kalian berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Seperti anak-anak yang lain, kalian nantinya akan menjadi penerus bangsa kita cintai ini,”harap Sekda.
di tempat yang sama Dandim 0406/MLM Letkol Inf M A’an Setiawan, S.Sos. mengatakan bahwa ini suatu kehormatan bagi mereka telah sampai ke Dusun Napal Maling, karena ia baru tiga minggu bertugas di Kodim 0406/MLM.
“Saya berpesan untuk masyarakat, jaga apa yang telah kita perjuangkan bersama, rawatlah dengan baik jembatan gantung ini jangan sampai rusak. Saya hanya punya prajurit siap membantu masyarakat, semangat belajar, semangat membangun dan semangat dalam berkarya,” jelasnya.
Sementara itu, Kades Noman, Taufil Haris mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Muratara, Dandim 0406?MLM, Relawan Vertical Rescue (Dari Bandung), serta masyarakat Napal Maling telah membantu pembangunan jembatan Gantung Napal Maling. “Semoga bermanfaat bagi masyarakat Dusun Napal Maling dan sekitarnya,” ucapnya.
Koordinator Pembangunan Jembatan Gantung Napal Maling Koko Triantoro mengatakan, hari ini (kemarin, red) adalah puncaknya peresmian jembatan gantung Dusun Napal Maling, berbagai historis Jembatan ini bisa terbangun, ia adalah Guru Garis Depan (GGD) yang di tugaskan di dusun Napal Maling.
“Di setiap air sungai meluap anak-anak SD tidak bisa sekolah, dari itu setahun yang lalu ia mulai bergerak bersama masyarakat, singkat cerita saya bertemu dengan Ketua Yayasan Bumi Insan Mandiri. Pihak Yayasan Bumi Insan Mandiri bersedia membantu pembangunan jembatan gantung, kemudian kembali terkendala mengenai pekerja, akhirnya saya bertemu sama Relawan Vertical Rescue (Dari Bandung), selanjutnya saya mencoba berkoordinasi dengan pihak Kodim 0406/MLM, mereka juga siap membantu pembangunan Jembatan Gantung dengan kegiatan Karya Bakti TNI,” papar Koko mengimbuhkan perjuangannya tidak sebatas itu saja. Ia juga membangun masjid dengan anggaran Rp 78 juta disumbangkan masyarakat serta Hamba Allah.
“kita juga mendapatkaan anggaran perahu Rp 11 juta, pembangunan tempat MCK, terakhir jembatan Gantung. Mudah-mudahan ini bukan yang terakhir, saat ini saya sedang proses pengajuan listrik tenaga surya, mudah-mudahan terkabul,” harapnya.
Perwakilan dari Yayasan Bumi Insan Mandiri, Siska Diana menyebutkan Yayasan Bumi Insan Mandiri merupakan gerakan sosial yang difokuskan ke daerah pedalaman. “Awalnya dari NTT kemudian bertemu pak Koko. Di daerah lain banyak diberikan bantuan dari Yayasan Bumi Insan Mandiri. Ia berharap bantuan dari pihaknya semoga bermanfaat untuk masyarakat setempat.
Editor : Ivi Hamzah