Laporan : Repi
GEMAS – PAGARALAM
Kisruh ditubuh Panti Asuhan Rahmi makin tak berujung, pasalnya belasan anak panti dan pengurus hari ini Selasa (20-11-18) berunjuk rasa didepan rumah mantan ketua panti asuhan Rahmi sebelah asrama panti yang berhadapan langsung dengan Kampus Muhammadiyah Kauman Pagaralam.
Adapun tujuan diadakannya orasi oleh anak panti dan pengurus, bahwa hari ini Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pagaralam mengadakan rapat bersama dengan ranting. Oleh sebab itu anak panti mengadakan orasinya supaya keluhan dapat didengar langsung oleh Dimyati Rais (Pandem) selaku PDM Pagaralam. Karena dalam rapat ada pembahasan akan mencopot baliho yang terpasang di asarama panti yang bertuliskan kembalikan hak hak panti, seperti dana 1 miliar lebih yang tak jelas kemana uang tersebut. Hal tersebut diungkapkan Paqo Roqoba selaku sekretaris dalam pengurus panti asuhan Rahmi.
“Kami ingin haknya anak panti dikembalikan, dan dibuka secara transparan karena itu haknya anak yatim-piatu,” tegasnya dengan awak media saat ditemui di kediamannya.
Dikatakan Paqo, bahwa sejak Muhamadiyah dalam pimpinan Dimyati Rais atau biasa di panggil Pandem, kekacauan ditubuh organisasi Muhammadiyah mulai mencuat, khususnya di panti asuhan Rahmi.
“Kisruh bermula mengenai aset panti, Pandem ingin menguasai penuh seluruh aset panti. Padahal pengurus panti ada, untuk mengelola aset dan dana yang masuk ke panti, padahal beda manajemen antara panti dan Muhamadiyah,” terangnya.
Oleh sebab itu lanjutnya, ketua pengurus panti Zulfadli Rais dipecat dan digantikan oleh Tedy Surya Fajri sebagai pelaksana tugas. Sejak pergantian pengurus panti, anak anak panti keluar dari asrama dan ikut dengan Zulfadli Rais, karena diobok-obok oleh Pandem dengan menggunakan kekuasaannya sebagai PDM.
“Sekarang anak-anak menumpang di rumah Padli, karena anak panti tidak mau dibawa komando Pandem atau pengurus lainnya,” tambahnya.
Masih kata Paqo, seluruh pengurus panti berharap manajemen dan sistem yang ada ditubuh Muhammadiyah agar dikembalikan seperti dulu, jangan sampai ada permusuhan diorganisasi Muhammadiyah, karena ini adalah organisasi umat Islam yang menjadi panutan masyarakat.
“Mari kita duduk bersama untuk Tabayyun, kita ingin kembalikan Muhamadiyah ke ruhnya. Dan mengenai dana dan aset panti di tangan Pandem, ayo tunjukkan pada anak-anak panti dan pengurus, kita buka secara transparansi agar tidak ada dusta diantara kita,” harapnya.
Ali, salah satu anak panti yang masih duduk di bangku SD Muhammadiyah ini, saat dimintai keterangan terkait unjuk rasa ini, mengatakan bahwa ia bersama anak panti lainnya menuntut pimpinan Muhammadiyah untuk mengembalikan pengurus panti asuhan ke pengurus yang lama Zulfadli Rais, dan juga kembalikan hak dan harta anak panti.
“Kami tidak mau ikut pak Pandem, karena telah mengobok-obok tempat kami, kami ini anak yatim-piatu yang tidak punya orang tua. Hanya pak Padli yang dekat dengan kami, jadi kami akan selalu ikut beliau,” harapnya pada pengurus Muhammadiyah.
Pantauan di lapangan, saat Dimyati Rais (Pandem) usai melakukan rapat di gedung Muhammadiyah dan langsung beranjak pulang, saat melewati jalan depan anak-anak panti, Pandem disoraki anak-anak panti dengan kata kata Pandem memakan hak anak yatim-piatu.
Editor : Ivi Hamzah