Laporan : Tim Ampera
GEMAS – LAHAT
Jelang pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lahat terpilih Periode 2018 – 2023 Cik Ujang – Haryanto (Cahaya -red) yang rencananya akan dilaksanakan di Palembang tanggal 10 Desember 2018, berbagai pertanyaan khusus janji kampanye Cahaya yaitu sekolah dan berobat gratis mulai menyeruak ke publik.
Menurut Haryanto selaku Wabup Lahat terpilih, janji kampanye Cahaya bukanlah janji untuk mendapatkan simpati dan suara saja, namun janji itu untuk kesejahteraan masyarakat Lahat dan akan ditepati bersamaan 100 hari kerja, untuk memulai memimpin Lahat pasca pelantikan.
“Janji kami akan kami laksanakan dan tepati. Namun perlu diketahui, proses tetap harus berjalan,” ujarnya di kediamannya, Senin (19/11/18).
Saat disinggung prosesnya seperti apa, mantan Sekda Lahat ini mengatakan, pihaknya akan memanggil Disdik Lahat untuk mengetahui data siswa/i di tingkat SD sampai SLTP sederajat yang tidak mampu yang selama ini menerima bantuan langsung, dan dengan anggaran yang akan dipersiapkan pemerintah, program sekolah gratis akan berjalan sesuai harapan.
“Kami akan berkonsultasi dengan pihak Dinkes, Disdik, BPJS dan BPS, karena jangan sampai program yang diangkat tidak tepat sasaran. Jadi bila ada masyarakat meragukan program Cahaya adalah hal yang wajar, karena hal itu jangan sampai menjadi PHP (pemberi harapan palsu -red),” jelasnya tersenyum.
Ketika ditanya dengan kondisi keuangan daerah yang minim, Haryanto mengatakan, itu tugas Cahaya kedepan memikirkannya. Doakan Cahaya dapat mengangkat Lahat menjadi sejahtera. Dan terkait laporan dari masyarakat mengenai masalah pungutan komite sekolah, Haryanto mengatakan, laporan itu akan segera kami tindak lanjuti.
“Semua prosedur harus berjalan sebagaimana seharusnya, jangan sampai memberatkan orang tua murid, dan jangan sampai komite itu dijadikan bisnis oleh oknum sekolah atau oknum anggota komite, khususnya dari tingkat SD sampai SMP sederajat,” paparnya.
Selain itu, tambahnya, guna mempermudah angkutan pelajar, pemerintah akan mencari solusi bagi para pelajar. Miris rasanya melihat anak-anak (pelajar -red) masih ada yang naik di kap mobil, itu kan berbahaya.
“Dengan adanya jemputan, siswa yang juga belum memiliki SIM alangkah baiknya memanfaatkan adanya jemputan atau bus sekolah. Hal ini juga efektif untuk mengurangi tingkat lakalantas dan kesemrawutan di jalan,” terangnya.
Terkait Kartu Indonesia Sehat (KIS), tambahnya, itu merupakan program nasional, dan masalah itu akan dikoordinasikan dengan provinsi bahkan pusat.
“Penguatan anggaran harus mencukupi, sehingga proses seperti ini tidak langsung berjalan. Kami mengharapkan perlunya kesabaran dari masyarakat, 100 hari kami akan menuntaskan janji kami, sehingga pasca 100 hari sudah bisa berjalan dan dinikmati masyarakat Lahat,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Lahat terpilih Cik Ujang menyinggung adanya spanduk liar (tanpa nama -red) yang isinya soal program visi misi Cahaya di beberapa titik di Kota Lahat. Dirinya selaku Bupati Lahat terpilih mengakui berterimakasih telah diingatkan, namun dirinya meminta agar spanduk seperti itu memiliki nama sponsornya.
“Saya berterimakasih adanya spanduk tersebut, artinya partisipasi masyarakat untuk mengingatkan kami. Namun demikian perlu kiranya agar spanduk semacam itu dapat dipertanggung jawabkan dan jangan dimaksudkan untuk memprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Editor : Ivi Hamzah