Laporan : Tim Ampera
GEMAS – LAHAT
Ungkapan rasa kekesalan warga kepada PT. MHP akhirnya berujung dengan pemecahan kaca meja diruang tunggu Bupati Lahat. Insiden itu terjadi, Rabu ( 08/11/18) sekitar pukul 10.15 WIB, akibat PT. MHP yang diharapkan hadir di Pemkab Lahat guna menuntaskan sengketa lahan seluas 164 Hektar di Desa Arahan dan Gedung Agung, Kecamatan Merapi Timur, Lahat yang saat ini tengah digarap PT. MHP untuk dijadikan lahan pohon kertas, tak kunjung menampakan batang hidungnya.
” Kita sudah sepakat dengan PT. MHP untuk menuntaskannya di Pemkab Lahat. Padahal janji untuk berunding masalah ini dari hari senin kemarin. Tapi nyatanya setelah kami datang dan menunggu lama di Pemkab Lahat, pihak PT MHP satupun tidak ada yang mewakilinya.” Jelas salah saorang warga Desa Arahan,Yohanes kepada wartawan.
Dijelaskannya, pemecahan kaca meja diruang tunggu bupati itu yang dilakukan oleh salah seorang rekannya yakni, Ramli, buntut dari kekesalan rekannya yang meluapkan emosinya lantaran persoalan ini sudah lama terjadi, namun tak kunjung ada penyelesaian. Dan akhirnya dengan spontan rekannya itu lanjutnya memecahkan kaca meja yang tepat berada dihadapannya.
” Dari tahun 2014 lalu sampai sekarang belum ada penyelesaian sengketa lahan ini. Dan sekarang lahan 164 Hektar itu sudah digusur dengan alat berat untuk ditanami pohon kertas.” Ujarnya.
Sedangkan Yanes Yosua Frans, Ketua Umum Wira Lentera Jaya ( WLJ) yang mendampingi puluhan warga dari dua desa itu meminta kepada Pemkab Lahat agar dapat membantu mencarikan jalan keluar terkait persoalan ini.
“Kita ingin Pemkab Lahat dapat memfasilitasi dan memanggil PT. MHP agat dapat duduk bersama dengan kami menuntaskan sengketa ini. Kami sudah sabar, jangan sampai berlarut – larutnya masalah ini membuat dampak yang tidak baik antara warga dengan PT. MHP sendiri.” Pintanya.
Sedangkan aksi pemecahan kaca meja itu, akhirnya Ramli langsung diamankan pihak Polres Lahat guna dimintai keterangannya terkait pemecahan kaca meja yang dilakukannya itu.
Editor : Ivi Hamzah