Laporan : Repi Black
GEMAS – PAGARALAM
Kisruh kepengurusan Panti Asuhan Rahmi Muhammadiyah Pagaralam terus bergejolak. Mulai dari unsur pimpinan, harta kekayaan, hingga berujung ke pemecatan M.Zulfadli Rais sebagai ketua panti asuhan Rahmi.
Dengan telah dipecatnya Fadli dikepengurusan Panti, kemudian diserahkan kepada Tedi sebagai Plt.
Anehnya, ke 17 anak panti yang selama ini bernaung dibawah kepemimpinan Fadli memilih keluar dari asrama panti asuhan. Karena mereka menolak dan lebih memilih keluar dari asrama panti dan sekarang menumpang di kediaman Fadli yang dibuktikan dengan surat pernyataan diatas materai.
“Kami tidak mau dan tak akan kembali ke panti asuhan kalau Pandim yang pimpin “ungkap anak panti ketika dibincangi di kediaman pengurus yang lama Fadli.
Keengganan mereka bukan tanpa alasan, selama ini mereka ( anak panti ) mendapatkan perhatian yang baik dan cukup.
“Pokoknya kami tidak mau Pandim yang menjadi pengasuh kami.”keluh mereka.
Sementara M.Fadli Rais kepada wartawan ,Rabu (24/20) menjelaskan, alasan pemecatan dirinya sebagai ketua panti lantaran dirinya mencalonkan diri sebagai Caleg .
“Kalau alasan pencalonan dirinya, sejatinya DPW dan DPP Muhammadiyah juga harus memperhatikan keterlibatan Dimyati saat Pilkada Pagaralam belum lama ini. Dimana yang bersangkutan menjadi tim sukses salah satu paslon dan ikut berkampanye, apakah ini tidak melanggar aturan berorganisasi dan apakah itu berlaku hanya untuk saya.”ungkap Fadli.
Bila memang demikian aturannya lanjut Fadli, Ia akan terima, tetapi setidaknya berikan rasa keadilan.
“kalau saya melanggar apakah pengurus PDM Pagaralam tidak melanggar,”tanyanya.
Dimyati Rais alias Pandim ketika dikonfirmasi Kamis (25/10) menjelaskan, soal internal panti tidak ada pemecatan yang ada pemberhentian. Alasannya karena yang bersangkutan mencalonkan diri Pilleg 2018 dan sudah masuk DCT. Sedangkan dalam kepengurusan Muhammadiyah tidak boleh rangkap jabatan.
“Tidak ada pemecatan, yang ada pemberhentian,” jelasnya.
Disinggung mengenai 17 anak panti yang ngotot untuk tetap ikut ketua yang lama, Ia (Pandem) kurang faham, mungkin anak anak diajak atau pilihan mereka (anak panti).
“Kalau kami ya tetap merasa bertanggung jawab terhadap anak panti,” ujarnya.
Diakhir pembicaraan, Pandem meminta persoalan ditubuh Muhammadiyah ini tidak usah sampai keluar, karena ia takut ada yang menunggangi persoalan ini.
“Tak usahlah dibesar besarkan, karena hanya akan membuka aib sendiri, kecuali ada yang korupsi, maling uang negara itu baru berita,”pungkasnya.
Terpantau di asrama panti asuhan Rahmi, memang sudah sepi, tidak ada lagi keceriaan anak-anak panti, yang tampak jelas baliho tuntutan anak panti yang bertuliskan dengan bahasa daerah Pagaralam, Semiliar Lebih Ye Kaba Ambek tu, Kurangan Dide..? Ame Kurangan Masih Banyak Duit di Panti ini, Ade Duit Infak, Duit Zakat, Duit Sumbangan Lainnye. Ambekla Gale.. Ape Nak Di antatkah..?.
Menyimak dari tulisan baliho tersebut, seakan ada penggelapan dana panti oleh pimpinan Muhammadiyah.
Editor : Ivi Hamzah